Sabtu, 18 Agustus 2012

FANFIC: Beautiful You [Part-1]


Author: Shin Harin (yournextsupergirl)

Genre: Romace, School life, AU

Main Cast:
  • Cho Harin/Cho Sunjoong (OC)
  • Kim Jongin (EXO-K)
  • Lee Taemin (SHINee)
  • Xi Luhan (EXO-M)
  • Byun Baekhyun (EXO-K)
Rating: T

Length: Chaptered

Disclaimer:  Semua yang ada di sini murni milik dan pikiran author (kecuali Luhan, dia milik saya^^). Jika ada kesamaan tokoh, cerita, plot atau semacamnya mohon di maafkan. DILARANG KEARAS MENJIPLAK, MENGCOPY ATAU SEMACAMNYA. BE CREATIVE PLEASE^^




[TEASER] [Part-1]


Author’s POV

Seorang yeoja telah melikuk-likukan tubuhnya di tengah rumah yang bermodel tradisional dengan di bantu alunan musik yang sangat keras. Peluh telah membahasahi sebagian hoodie yang telah ia kenakan. Suara musik pop mengalun sangat keras di tengah ruangan, tetapi yeoja itu tidak peduli seakan terhanyut oleh dunianya sendiri. Tidak sedikit gerakan baru yang ia ciptakan membuat gadis itu tersenyum puas dengan hasil karyanya. Ia terus menari tanpa henti saat seseorang datang dengan kedua tangan yang mendekap kedua telinganya karena tidak kuat dengan bising yang di ciptakan oleh tape yang di gunakan gadis itu menari. Seorang namja itu langsung menghampiri sang tape dan jarinya ia kerakhan untuk menekan tombol off pada radio itu. Saat alunan musik pop itu berhenti, yeoja tadi memutar tubuhnya memcari tahu siapa yang telah mengganggunya itu.

“Ya, Oppa! Kenapa kau matikan musiknya?” tanya sang yeoja sambil berdecak pinggang. Namja yang di panggil Oppa tadi hanya mendengus kasar.

“Harin-ah, aku tau kau mencintai menari, tapi bisakah kau menari dengan suara yang pelan? Suara bising itu sangat menggangguku!” omel sang Oppa pada yeoja yang di ketahui bernama Harin.

“Kyuhyun oppa, mianhae, aku hanya sedang latihan untuk persiapan audisi lusa nanti. Jadi, biarkanlah aku latihan ya, oppa? Please oppa, I begging you,” Harin mengeluarkan puppy eyes-nya sambil kedua tangan yang ia genggam dan meletakannya di depan dadanya memohon agar di ijinkan kembali berlatih. Sang oppa hanya menganggkat satu alisnya bingung.

“Audisi?” Kyuhyun bertanya saat mendengar kata audisi yang di lontarkan adiknya tadi. Harin mengangguk-anggukan kepalanya cepat.

“Ne, audisi Winky,” alis Kyuhyun bertautan semakin bingung di buat oleh adiknya itu.

Winky? Bukannya itu sekolah khusus laki-laki?”

Ne! Aku akan mengikuti audisi itu, Oppa!” sontak Kyuhyun membulatkan matanya lebar. Masuk sekolah khusus laki-laki? Ini gila.

“Kau gila? Mana mungkin mereka mau menerima yeoja? Yang benar saja!”

“Tapi aku serius, Oppa! Aku akan mengikuti audisi Winky. Aku bisa menyamar jika bisa masuk kesana kan?” Kyuhyun semakin tidak percaya apa yang di katakan adiknya. Menyamar? Hal yang paling konyol menurut Kyuhyun.

“Aku hanya ingin mengejar mimpiku apa itu salah?” lanjut Harin.

“Mengejar mimpi dengan penyamaran bodoh ini apa itu benar?” balas Kyuhyun. Harin menggigit bibirnya kesal.

Oppa, percaya padaku! Jika aku dapat masuk Winky dengan penyamaran itu, berhasil debut dan menjadi seorang bintang terkenal, aku akan kembali pada sosokku saat ini. Aku hanya ingin merasakan bagaimana menjadi seorang artis terkenal, Oppa!”

“Apa tidak ada cara lain? Kenapa tidak mengikuti audisi di management lain seperti SM, JYP atau YG? Kenapa harus masuk sekolah itu segala? Itu sekolah lelaki, Harin-ah! Kau bisa terancam disana!”

Harin mendekati kakaknya dan mengapit lengan Kyuhyun, “Kau tau sudah berapa kali aku mencoba ikuti audisi perusahaan besar tersebut? Sudah 20 kali, Oppa! Dan tidak ada satupun yang mau menerimaku, aku hampir gila karna ini mungkin satu-satunya jalan adalah masuk ke sekolah tersebut. Ah, kau tidak tau adikmu ini sudah sabuk hitam huh? Kalau mereka berani berbuat yang macam-macam padaku...mati mereka!” ucap Harin sambil memberikan senyuman manis pada kakaknya. Kyuhyun hanya mendengus kasar.

“Tapi...baiklah, aku percayakan padamu. Jangan sampai kau menyesal dengan keputusan ini, Harin-ah,” ucap Kyuhyun pasrah. Sekuat apapaun ia berdebat dengan adiknya yang bawel ini, ia tidak akan menang karena menurutnya adiknya diciptakan dengan kemampuan bicara diatas rata-rata.

“Waa...gomawoyo oppa!!!” Harin memeluk Kyuhyun erat. Dirinya sangat senang karena sudah mendapat ijin dari sang kakak yang sangat ia sayangi. Kyuhyun hanya membalas malas.

***

Harin berjalan menelusuri pagi yang belum menampakan matahari. Ia mengeratkan coat-nya saat merasakan angin semakin berhembus kencang. Karena sudah di izinkan oleh sang kakak untuk mengikuti audisi sekolah Winky, ia memutuskan membuat sesuatu. Harin ingin memasak makanan kesukaan Kyuhyun sekedar balasan terima kasih sudah mengabulkan permintaannya semalam.

Harin membuka pintu kaca saat sudah sampai di depan minimarket. Hari ini ia memutuskan untuk memasakan jajangmyeon, makanan kesuakaan Kyuhyun. Saat sudah selesai membayar di kasir, Harin keluar minimarket untuk segera pulang.

BRUKK

“Aw...” pekik Harin saat tubuhnya menabrak seorang pria. Karena terlalu keras, ia terjatuh di lantai, semua belanjaannyapun berserakan di lantai. Harin mengusap bokongnya yang perih karna insiden tadi sambil mengumpat.

“Ah, jeosonghamnida. Aghassi, kau baik-baik saja?” suara berat seseorang yang Harin tebak adalah suara seorang namja menghentikan umpatan Harin. Harin mendongak menatap namja yang tengah mengulurkan tangannya padanya.

“Ah, aku baik-baik saja,” sedikit bohong karena ia memutuskan untuk cepat kembali kerumah. Harin menerima uluran tangan namja tadi. Saat sudah membantu Harin berdiri, namja itu membantu membereskan belanjaan Harin yang berserakan karena ulahnya.

Mianhae, aku tadi buru-buru,” ucapnya sambil menyerahkan belanjaan Harin yang telah selesai ia bereskan.

“Tidak masalah. Terima kasih sudah membereskannya, aku pergi dulu,” Harin membungkuk sedikit dan berlalu menuju pintu minimarket.Tepat di depan pintu minimarket, langkah Harin terhenti saat sebuah tangan kekar menggenggam lengannya. Harin berbalik menatap namja tadi bingung.

“Ah, maaf, aku hanya ingin memperkenalkan diri. Lee Taemin imnida,” namja yang telah diketahui bernama Taemin tadi membungkuk memperkenalkan diri.

“Cho Harin imnida. Maaf aku harus pergi, kakakku menunggu. Jika ia mengetahui aku pergi tanpa pamit dengannya, ia pasti akan mengomeliku.”

“Ah, baiklah. Ku harap kita akan bertemu lagi,” Taemin tersenyum manis.

Ne, semoga. Annyeong,” Harin segera melanjutkan langkahnya menuju rumahnya kembali. Taemin menatap punggung yeoja itu dengan senyum yang tak biasa.

“Cho Harin. Aku akan mengingatnya.”

***

Harin menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ditangannya sudah terdapat sebuah gunting.

“Sudah berapa tahun aku memanjangkannya? Sepertinya sudah sangat lama. 8 tahun ku rasa?” gumamnya entah pada siapa.

Harin menatap nanar gunting yang berada di tangannya. “Apa harus megorbankan sesuatu dulu untuk dapat meraih mimpi? Apa aku sudah yakin untuk memangkasnya?”

“Kau harus kuat, Harin! Cho Harin, fighting!”

Harin mengarahkan gunting tersebut pada rambutnya yang ia genggam. Perlahan, rambut yang sudah bertahun-tahun ia panjangkan tumbang begitu saja. Ia menggunting rambutnya kembali merapikan bentuk rambutnya sekarang. Harin meletakan gunting dan gulungan rambutnya. Ia kembali menatap cermin. Sedetik kemudian ia menyeringai melihat hasil guntingannya.

“Kau bisa juga menjadi tampan, Cho Harin.”

***

Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju dapur. Cacing-cacing yang terdapat di perutnya telah meraung-raung meminta makan. Saat sampai di pintu dapur ia menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang sedang mengacak lemari es-nya.

“YA! Kau siapa? Mau apa kau di kulkasku? Kau pencuri? YA!!” teriak Kyuhyun sambil memukul-mukul kepala seseorang berambut pendek itu.

“Ya! Ya! Oppa! Appo!” teriak orang tadi sambil berusaha menghentikan pukulan Kyuhyun pada kepalanya. Kyuhyun terkejut saat ia mendengar kata ‘Oppa’ yang di lontarkan pencuri makanan ini.

Oppa? Harin?!” Kyuhyun membelakan matanya, ternyata yang sedang mengacak-acak kulkasnya dan yang sempat ia pukulinya tadi tidak lain ialah adiknya.

“Kau...memotong rambutmu? Waeyo?!” bentak Kyuhyun di akhir kata. Ia sangat terkejut melihat adiknya memangkas habis rambut indahnya membentuk model laki-laki jaman sekarang (bayangin aja rambutnya kaya rambut coklat Taemin Shinee yang sekarang^^), terlebih lagi kini Harin sedang mengenakan baju untuk laki-laki.

“Aku akan menghadapi audisi Winky, jadi aku harus mengubah penampilanku oppa, kau lupa?” ucap Harin sambil mengusap kepalanya yang nyeri akibat pukulan Kyuhyun.

“Jadi, kau niat sekali ya untuk mengikuti audisi itu?”

“Tentu saja! Aku sudah mempersiapkan semuanya, Oppa. Ah, kenapa kau memukulku? Aku ini masih wanita, tak sepantasnya seorang namja memukuli yeoja!”

“Mana ku tahu kalau itu kau! Kau seperti laki-laki dan ku kira kau pencuri makanan. Salah sendiri!” jawab Kyuhyun sambil meleletkan lidahnya mengejek.

“Apa? Aish, kau sangat menyebalkan, Oppa!”

***

Hari yang sudah di tunggu-tunggu akhirnya datang. Semua namja berbondong-bondong memenuhi aula sekolah Winky untuk melaksanakan audisi, bahkan mereka telah antri sejak matahari belum menerbitkan sosoknya. Kini Harin yang di temani Kyuhyun juga sedang menunggu gilirannya. Harin tampang mondar-mandir sedari 30 menit yang lalu.

“Bisakah kau diam? Kau seperti setrikaan yang sedang di gunakan ahjumma-ahjumma tahu! Aku pusing melihatmu mondar-mandir daritadi!” omel Kyuhyun.

Oppa...ah, Hyung! Kau tidak tahu betapa nerveous-nya aku saat ini? Jadi kau diam saja!” alis Kyuhyun bertauatan saat mendengar kata tabu yang di ucapkan yeoja di depannya ini.

Hyung?”

Harin mengangguk tersenyum. “Ne! Mulai saat ini kau harus terbiasa dengan kata-kata itu!”

“Konyol,” ucap Kyuhyun. Harin mengecutkan bibirnya sebal. Ia memilih untuk tidak terlarut pertengkaran dengan Kyuhyun, karena ia sudah sangat hapal Kyuhyun orang yang sangat keras kepala –sama dengan dirinya.

Harin mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Namja yang datang sangat banyak, padahal yang di pilih oleh sekolah ini tidak lebih dari 50 orang saja. Mengingatnya ia menjadi sedikit pesimis apalagi ia seoarang yeoja sendiri di sini, kemungkinannya sangat kecil jika ia bisa di terima di sekolah Winky.

Pandangan Harin terhenti pada sosok namja yang kini sedang melikukan tubuhnya dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya. Ia membelakan matanya saat mengingat siapa namja itu. Namja itu, yang ia temui di minimarket beberapa waktu lalu. Harin tidak menyangka jika namja yang ia ingat bernama Taemin itu juga mengikuti audisi Winky. Ia takut jika Taemin masih mengingatnya sebagai seorang yeoja di minimarket tersebut.

“Tidak mungkin! Itu pertemuan singkat, mana mungkin ia masih mengingat wajahku? Tidak mungkin,” Harin berbicara entah pada siapa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Kyuhyun yang sedaritadi memperhatikannya memjadi takut sendiri melihat adiknya berbicara sendiri semenit lalu. Ia takut adiknya menjadi gila karena audisi ini.

“Nomer peserta 108.”

Harin melihat nomer yang tertempel di depan dada. Tinggal satu perserta lagi dan ia akan sampai gilirannya. Harin mendongakan wajahnya kembali, ia mencari Taemin yang sudah menghilang dari tempatnya semula. 15 menit berlalu, kini ia telah di panggil untuk gilirannya. Harin menengokkan kepalanya kebelakang, mencari sang Oppa yang tidak lelah menemaninya sejak pagi. Kyuhyun mengepalkan tangannya menyemangati Harin.

Fighting!”

***

“Sudahlah, itu bukan akhir dari semuanya Harin-ah.”

Kini Cho bersaudara telah berada di rumah mereka. Harin terus menangis saat mengetahui dirinya tidak lolos audisi Winky. Berkali-kali Kyuhyun mencoba menenangkanya tapi Harin terus menangis.

Oppa tahu seberapa perjuangan aku berlatih untuk audisi ini? Apa Oppa tahu seberapa pengorbananku melakukan perubahan pada tubuhku ini? Apa Oppa tahu saat tidak meralanya memangkas habis rambutku ini? Apa Oppa tahu?!” ucap Harin dengan terisak. Kyuhyun sangat iba melihatnya. Walaupun sering sekali bertengkar, tapi ia sangat menyayangi adik satu-satunya ini.

“Apa aku memaksamu melakukan itu semua?” balas Kyuhyun lembut. Ia sudah sangat hafal sikap Harin. Semejak orang tuanya menetap di Jepang 6 tahun lalu, ia hanya tinggal berdua oleh Harin. Ia memilih untuk menetap di Korea dan Harin yang melihat kakak yang sangat di sayanginya ini memilih untuk menetap, Harinpun mengikuti Kyuhyun dan tinggal bersamanya.

Kyuhyun bangkit dari duduknya saat mendengar bunyi telepon menggema rumah yang sedang diisi oleh isakan Harin.

Yeoboseo?”

“...”

Ne, Cho Kyuhyun di sini.”

“...”

“Cho Sunjoong? Ah, benar. Adikku Cho Sunjoong, ada apa?”

“...”

“Benarkah???”

“...”

Ne, arraseo. Kamsahamnida, annyeong.”

Kyuhyun segera berlari menuju kamar Harin dengan tergesa. Ia seperti telah mendapat berita bagus untuk di beritahukan pada adiknya.

“YA! Cho Harin! Berhenti menangis lagi!” ucap Kyuhyun setelah berada berdiri di samping tempat tidur Harin. Mendengar itu, Harin makin kencang menangis.

“Aaahhh! Berhenti menangis dan segera persiapkan barang-barangmu untuk ke asrama!” setika Harin bangkit dari posisi tidurnya dan menghadap Kyuhyun.

“Maksud Oppa apa?”

“Aku baru saja dapat telpon dari staff kesiswaan Winky. Mereka bilang, namamu lolos dalam audisi kali ini. Mereka tadi lupa meyebutkan namamu karena staff yang memegang namamu telah pergi ke kamar mandi saat pengumuman di mulai!”

Oppa bercanda? Kamar mandi? Alasan bodoh apa itu? Cih.”

“Aku serius! Jadi, kau mau pergi atau tidak?” bentak Kyuhyun kesal karena adiknya terus tidak mempercayainya. Harin membelakan matanya, sedetik kemudian ia telah berada di dekapan Kyuhyun.

OPPA! AKU LOLOS, OPPA! AKU SENANG SEKALI!!!” teriak Harin senang sambil terus memeluk Kyuhyun sambil melompat-lompat. Kyuhyun yang merasa senang adiknya tidak menangis lagi segera membalas pelukannya.

“Terimakasih, Oppa, kau kakak paling baiiiikkk sedunia!” ucap Harin setelah melepas pelukannya.

Arraseo. Sekarang cepatlah bergegas atau mereka akan merubah pikirannya dan kau tidak akan pernah merasakan sekolah di Winky tempat impianmu,” Kyuhyun mengusap puncak kepala Harin sayang.

Arra, arra.”

“Ah, Cho Sunjoong itu namamu?” tanya Kyuhyun sebelum adiknya melesat pergi.

Ne, Cho Harin itu nama perempuan, jadi aku menyamarkan namaku. Hehe,” balas Harin sambil memamerkan cengirannya.

“Jelek sekali. Yasudah cepat bereskan barangmu.”

Kyuhyun menundukan kepalanya. Ia sedikit tidak rela akan melepas adiknya yang sudah lama tinggal berdua dengannya. Sedetik kemudian ia tersenyum kembali, ia tidak boleh menjadi orang egois. Baginya, senyum Harin adalah hidupnya.

TBC--


Shin Harin’s talk:

Annyeong, Shin Harin imnida. Aku masih 15 tahun jadi terserah mau manggil apa aja tapi jangan author ya, kerasa asing aja^^

Gimana? Mianhae kalo jelek baru pemula._.

Aku dapat inspirasi untuk buat ff ini dari lagunya Shinee – Stranger. Saat denger lagu itu terpikir untuk membuat ff ini deh. Kritik dan saran sangat dibutuhkan, jadi harap tinggalkan comment walaupun sepatah duapatah saja aku sangat menghargai^^

Gomawoyo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar