Author: Shin Harin (yournextsupergirl)
Genre: Romace, School life, AU
Main Cast:
- Cho Harin/Cho Sunjoong (OC)
- Kim Jongin (EXO-K)
- Lee Taemin (SHINee)
- Xi Luhan (EXO-M)
- Byun Baekhyun (EXO-K)
Rating: T
Length: Chaptered
Disclaimer:
Semua yang ada di sini murni milik dan pikiran author (kecuali Luhan,
dia milik saya^^). Jika ada kesamaan tokoh, cerita, plot atau semacamnya mohon
di maafkan. DILARANG KEARAS MENJIPLAK,
MENGCOPY ATAU SEMACAMNYA. BE CREATIVE PLEASE^^
[TEASER] [Part-1]
Author’s POV
Seorang yeoja telah melikuk-likukan tubuhnya
di tengah rumah yang bermodel tradisional dengan di bantu alunan musik yang
sangat keras. Peluh telah membahasahi sebagian hoodie yang telah ia
kenakan. Suara musik pop mengalun sangat keras di tengah
ruangan, tetapi yeoja itu tidak peduli seakan terhanyut oleh dunianya sendiri.
Tidak sedikit gerakan baru yang ia ciptakan membuat gadis itu tersenyum puas
dengan hasil karyanya. Ia terus menari tanpa henti saat seseorang datang dengan
kedua tangan yang mendekap kedua telinganya karena tidak kuat dengan bising
yang di ciptakan oleh tape yang di gunakan gadis itu
menari. Seorang namja itu langsung menghampiri sang tape dan jarinya ia
kerakhan untuk menekan tombol off pada radio itu. Saat alunan
musik pop itu berhenti, yeoja tadi memutar tubuhnya memcari
tahu siapa yang telah mengganggunya itu.
“Ya, Oppa! Kenapa kau matikan musiknya?”
tanya sang yeoja sambil berdecak pinggang. Namja yang di panggil Oppa
tadi hanya mendengus kasar.
“Harin-ah, aku tau kau mencintai menari, tapi bisakah kau
menari dengan suara yang pelan? Suara bising itu sangat menggangguku!” omel sang
Oppa
pada yeoja
yang di ketahui bernama Harin.
“Kyuhyun oppa, mianhae, aku hanya sedang
latihan untuk persiapan audisi lusa nanti. Jadi, biarkanlah aku latihan ya, oppa?
Please
oppa, I begging you,” Harin mengeluarkan puppy eyes-nya sambil kedua
tangan yang ia genggam dan meletakannya di depan dadanya memohon agar di
ijinkan kembali berlatih. Sang oppa hanya menganggkat satu alisnya bingung.
“Audisi?” Kyuhyun bertanya saat mendengar kata audisi yang di
lontarkan adiknya tadi. Harin mengangguk-anggukan kepalanya cepat.
“Ne, audisi Winky,” alis Kyuhyun bertautan
semakin bingung di buat oleh adiknya itu.
“Winky? Bukannya itu sekolah khusus laki-laki?”
“Ne! Aku akan mengikuti audisi itu, Oppa!” sontak Kyuhyun
membulatkan matanya lebar. Masuk sekolah khusus laki-laki? Ini gila.
“Kau gila? Mana mungkin mereka mau menerima yeoja?
Yang benar saja!”
“Tapi aku serius, Oppa! Aku akan mengikuti audisi Winky.
Aku bisa menyamar jika bisa masuk kesana kan?” Kyuhyun semakin tidak percaya
apa yang di katakan adiknya. Menyamar? Hal yang paling konyol menurut Kyuhyun.
“Aku hanya ingin mengejar mimpiku apa itu salah?” lanjut Harin.
“Mengejar mimpi dengan penyamaran bodoh ini apa itu benar?”
balas Kyuhyun. Harin menggigit bibirnya kesal.
“Oppa, percaya padaku! Jika aku dapat masuk Winky dengan penyamaran
itu, berhasil debut dan menjadi seorang bintang terkenal, aku akan kembali pada
sosokku saat ini. Aku hanya ingin merasakan bagaimana menjadi seorang artis
terkenal, Oppa!”
“Apa tidak ada cara lain? Kenapa tidak mengikuti audisi di
management lain seperti SM, JYP atau YG? Kenapa harus masuk sekolah itu segala?
Itu sekolah lelaki, Harin-ah! Kau bisa terancam disana!”
Harin mendekati kakaknya dan mengapit lengan Kyuhyun, “Kau tau sudah berapa kali aku mencoba ikuti audisi
perusahaan besar tersebut? Sudah 20 kali, Oppa! Dan tidak ada satupun yang mau
menerimaku, aku hampir gila karna ini mungkin satu-satunya jalan adalah masuk
ke sekolah tersebut. Ah, kau tidak tau adikmu ini sudah sabuk hitam huh? Kalau
mereka berani berbuat yang macam-macam padaku...mati mereka!” ucap Harin sambil
memberikan senyuman manis pada kakaknya. Kyuhyun hanya mendengus kasar.
“Tapi...baiklah, aku percayakan padamu. Jangan sampai kau
menyesal dengan keputusan ini, Harin-ah,” ucap Kyuhyun pasrah. Sekuat
apapaun ia berdebat dengan adiknya yang bawel ini, ia tidak akan menang karena
menurutnya adiknya diciptakan dengan kemampuan bicara diatas rata-rata.
“Waa...gomawoyo oppa!!!” Harin memeluk
Kyuhyun erat. Dirinya sangat senang karena sudah mendapat ijin dari sang kakak
yang sangat ia sayangi. Kyuhyun hanya membalas malas.
***
Harin berjalan menelusuri pagi yang belum menampakan
matahari. Ia mengeratkan coat-nya saat merasakan angin
semakin berhembus kencang. Karena sudah di izinkan oleh sang kakak untuk
mengikuti audisi sekolah Winky, ia memutuskan membuat sesuatu.
Harin ingin memasak makanan kesukaan Kyuhyun sekedar balasan terima kasih sudah
mengabulkan permintaannya semalam.
Harin membuka pintu kaca saat sudah sampai di depan minimarket.
Hari ini ia memutuskan untuk memasakan jajangmyeon, makanan kesuakaan
Kyuhyun. Saat sudah selesai membayar di kasir, Harin keluar minimarket
untuk segera pulang.
BRUKK
“Aw...” pekik Harin saat tubuhnya menabrak seorang pria.
Karena terlalu keras, ia terjatuh di lantai, semua belanjaannyapun berserakan
di lantai. Harin mengusap bokongnya yang perih karna insiden tadi sambil
mengumpat.
“Ah, jeosonghamnida. Aghassi, kau baik-baik
saja?” suara berat seseorang yang Harin tebak adalah suara seorang namja
menghentikan umpatan Harin. Harin mendongak menatap namja yang tengah
mengulurkan tangannya padanya.
“Ah, aku baik-baik saja,” sedikit bohong karena ia memutuskan
untuk cepat kembali kerumah. Harin menerima uluran tangan namja tadi. Saat
sudah membantu Harin berdiri, namja itu membantu membereskan belanjaan Harin
yang berserakan karena ulahnya.
“Mianhae, aku tadi buru-buru,” ucapnya sambil menyerahkan
belanjaan Harin yang telah selesai ia bereskan.
“Tidak masalah. Terima kasih sudah membereskannya, aku pergi
dulu,” Harin membungkuk sedikit dan berlalu menuju pintu minimarket.Tepat di
depan pintu minimarket, langkah Harin terhenti saat sebuah tangan kekar
menggenggam lengannya. Harin berbalik menatap namja tadi bingung.
“Ah, maaf, aku hanya ingin memperkenalkan diri. Lee Taemin imnida,”
namja
yang telah diketahui bernama Taemin tadi membungkuk memperkenalkan diri.
“Cho Harin imnida. Maaf aku harus pergi,
kakakku menunggu. Jika ia mengetahui aku pergi tanpa pamit dengannya, ia pasti
akan mengomeliku.”
“Ah, baiklah. Ku harap kita akan bertemu lagi,” Taemin
tersenyum manis.
“Ne, semoga. Annyeong,” Harin segera melanjutkan
langkahnya menuju rumahnya kembali. Taemin menatap punggung yeoja itu dengan
senyum yang tak biasa.
“Cho Harin. Aku akan mengingatnya.”
***
Harin menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ditangannya
sudah terdapat sebuah gunting.
“Sudah berapa tahun aku memanjangkannya? Sepertinya sudah
sangat lama. 8 tahun ku rasa?” gumamnya entah pada siapa.
Harin menatap nanar gunting yang berada di tangannya. “Apa
harus megorbankan sesuatu dulu untuk dapat meraih mimpi? Apa aku sudah yakin
untuk memangkasnya?”
“Kau harus kuat, Harin! Cho Harin, fighting!”
Harin mengarahkan gunting tersebut pada rambutnya yang ia
genggam. Perlahan, rambut yang sudah bertahun-tahun ia panjangkan tumbang
begitu saja. Ia menggunting rambutnya kembali merapikan bentuk rambutnya
sekarang. Harin meletakan gunting dan gulungan rambutnya. Ia kembali menatap
cermin. Sedetik kemudian ia menyeringai melihat hasil guntingannya.
“Kau bisa juga menjadi tampan, Cho Harin.”
***
Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju dapur. Cacing-cacing yang
terdapat di perutnya telah meraung-raung meminta makan. Saat sampai di pintu
dapur ia menghentikan langkahnya ketika melihat seseorang sedang mengacak
lemari es-nya.
“YA! Kau siapa? Mau apa kau di kulkasku? Kau pencuri? YA!!”
teriak Kyuhyun sambil memukul-mukul kepala seseorang berambut pendek itu.
“Ya! Ya! Oppa! Appo!” teriak orang tadi
sambil berusaha menghentikan pukulan Kyuhyun pada kepalanya. Kyuhyun terkejut
saat ia mendengar kata ‘Oppa’ yang di lontarkan pencuri
makanan ini.
“Oppa? Harin?!” Kyuhyun membelakan matanya, ternyata yang sedang
mengacak-acak kulkasnya dan yang sempat ia pukulinya tadi tidak lain ialah
adiknya.
“Kau...memotong rambutmu? Waeyo?!” bentak Kyuhyun
di akhir kata. Ia sangat terkejut melihat adiknya memangkas habis rambut
indahnya membentuk model laki-laki jaman sekarang (bayangin aja rambutnya kaya
rambut coklat Taemin Shinee yang sekarang^^), terlebih lagi kini Harin sedang
mengenakan baju untuk laki-laki.
“Aku akan menghadapi audisi Winky, jadi aku harus
mengubah penampilanku oppa, kau lupa?” ucap Harin sambil mengusap kepalanya
yang nyeri akibat pukulan Kyuhyun.
“Jadi, kau niat sekali ya untuk mengikuti audisi itu?”
“Tentu saja! Aku sudah mempersiapkan semuanya, Oppa.
Ah, kenapa kau memukulku? Aku ini masih wanita, tak sepantasnya seorang namja
memukuli yeoja!”
“Mana ku tahu kalau itu kau! Kau seperti laki-laki dan ku
kira kau pencuri makanan. Salah sendiri!” jawab Kyuhyun sambil meleletkan
lidahnya mengejek.
“Apa? Aish, kau sangat menyebalkan, Oppa!”
***
Hari yang sudah di tunggu-tunggu akhirnya datang. Semua namja
berbondong-bondong memenuhi aula sekolah Winky untuk melaksanakan audisi,
bahkan mereka telah antri sejak matahari belum menerbitkan sosoknya. Kini Harin
yang di temani Kyuhyun juga sedang menunggu gilirannya. Harin tampang
mondar-mandir sedari 30 menit yang lalu.
“Bisakah kau diam? Kau seperti setrikaan yang sedang di
gunakan ahjumma-ahjumma tahu! Aku pusing melihatmu mondar-mandir
daritadi!” omel Kyuhyun.
“Oppa...ah, Hyung! Kau tidak tahu betapa nerveous-nya
aku saat ini? Jadi kau diam saja!” alis Kyuhyun bertauatan saat mendengar kata
tabu yang di ucapkan yeoja di depannya ini.
“Hyung?”
Harin mengangguk tersenyum. “Ne! Mulai saat ini kau
harus terbiasa dengan kata-kata itu!”
“Konyol,” ucap Kyuhyun. Harin mengecutkan bibirnya sebal. Ia
memilih untuk tidak terlarut pertengkaran dengan Kyuhyun, karena ia sudah
sangat hapal Kyuhyun orang yang sangat keras kepala –sama dengan dirinya.
Harin mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Namja
yang datang sangat banyak, padahal yang di pilih oleh sekolah ini tidak lebih
dari 50 orang saja. Mengingatnya ia menjadi sedikit pesimis apalagi ia seoarang
yeoja
sendiri di sini, kemungkinannya sangat kecil jika ia bisa di terima di sekolah Winky.
Pandangan Harin terhenti pada sosok namja yang kini sedang
melikukan tubuhnya dengan earphone yang menyumpal kedua
telinganya. Ia membelakan matanya saat mengingat siapa namja itu. Namja
itu, yang ia temui di minimarket beberapa waktu lalu.
Harin tidak menyangka jika namja yang ia ingat bernama Taemin
itu juga mengikuti audisi Winky. Ia takut jika Taemin masih
mengingatnya sebagai seorang yeoja di minimarket tersebut.
“Tidak mungkin! Itu pertemuan singkat, mana mungkin ia masih
mengingat wajahku? Tidak mungkin,” Harin berbicara entah pada siapa sambil
menggeleng-gelengkan kepalanya. Kyuhyun yang sedaritadi memperhatikannya memjadi
takut sendiri melihat adiknya berbicara sendiri semenit lalu. Ia takut adiknya
menjadi gila karena audisi ini.
“Nomer peserta 108.”
Harin melihat nomer yang tertempel di depan dada. Tinggal
satu perserta lagi dan ia akan sampai gilirannya. Harin mendongakan wajahnya
kembali, ia mencari Taemin yang sudah menghilang dari tempatnya semula. 15
menit berlalu, kini ia telah di panggil untuk gilirannya. Harin menengokkan
kepalanya kebelakang, mencari sang Oppa yang tidak lelah menemaninya
sejak pagi. Kyuhyun mengepalkan tangannya menyemangati Harin.
“Fighting!”
***
“Sudahlah, itu bukan akhir dari semuanya Harin-ah.”
Kini Cho bersaudara telah berada di rumah mereka. Harin terus
menangis saat mengetahui dirinya tidak lolos audisi Winky. Berkali-kali
Kyuhyun mencoba menenangkanya tapi Harin terus menangis.
“Oppa tahu seberapa perjuangan aku berlatih untuk audisi ini?
Apa Oppa
tahu seberapa pengorbananku melakukan perubahan pada tubuhku ini? Apa Oppa
tahu saat tidak meralanya memangkas habis rambutku ini? Apa Oppa
tahu?!” ucap Harin dengan terisak. Kyuhyun sangat iba melihatnya. Walaupun
sering sekali bertengkar, tapi ia sangat menyayangi adik satu-satunya ini.
“Apa aku memaksamu melakukan itu semua?” balas Kyuhyun
lembut. Ia sudah sangat hafal sikap Harin. Semejak orang tuanya menetap di
Jepang 6 tahun lalu, ia hanya tinggal berdua oleh Harin. Ia memilih untuk
menetap di Korea dan Harin yang melihat kakak yang sangat di sayanginya ini
memilih untuk menetap, Harinpun mengikuti Kyuhyun dan tinggal bersamanya.
Kyuhyun bangkit dari duduknya saat mendengar bunyi telepon
menggema rumah yang sedang diisi oleh isakan Harin.
“Yeoboseo?”
“...”
“Ne, Cho Kyuhyun di sini.”
“...”
“Cho Sunjoong? Ah, benar. Adikku Cho Sunjoong, ada apa?”
“...”
“Benarkah???”
“...”
“Ne, arraseo. Kamsahamnida, annyeong.”
Kyuhyun segera berlari menuju kamar Harin dengan tergesa. Ia
seperti telah mendapat berita bagus untuk di beritahukan pada adiknya.
“YA! Cho Harin! Berhenti menangis lagi!” ucap Kyuhyun setelah
berada berdiri di samping tempat tidur Harin. Mendengar itu, Harin makin
kencang menangis.
“Aaahhh! Berhenti menangis dan segera persiapkan
barang-barangmu untuk ke asrama!” setika Harin bangkit dari posisi tidurnya dan
menghadap Kyuhyun.
“Maksud Oppa apa?”
“Aku baru saja dapat telpon dari staff kesiswaan Winky.
Mereka bilang, namamu lolos dalam audisi kali ini. Mereka tadi lupa meyebutkan
namamu karena staff yang memegang namamu telah pergi ke kamar mandi saat
pengumuman di mulai!”
“Oppa bercanda? Kamar mandi? Alasan bodoh apa itu? Cih.”
“Aku serius! Jadi, kau mau pergi atau tidak?” bentak Kyuhyun
kesal karena adiknya terus tidak mempercayainya. Harin membelakan matanya,
sedetik kemudian ia telah berada di dekapan Kyuhyun.
“OPPA! AKU LOLOS, OPPA! AKU SENANG SEKALI!!!” teriak
Harin senang sambil terus memeluk Kyuhyun sambil melompat-lompat. Kyuhyun yang
merasa senang adiknya tidak menangis lagi segera membalas pelukannya.
“Terimakasih, Oppa, kau kakak paling baiiiikkk
sedunia!” ucap Harin setelah melepas pelukannya.
“Arraseo. Sekarang cepatlah bergegas atau mereka akan merubah
pikirannya dan kau tidak akan pernah merasakan sekolah di Winky tempat impianmu,”
Kyuhyun mengusap puncak kepala Harin sayang.
“Arra, arra.”
“Ah, Cho Sunjoong itu namamu?” tanya Kyuhyun sebelum adiknya
melesat pergi.
“Ne, Cho Harin itu nama perempuan, jadi aku menyamarkan namaku.
Hehe,” balas Harin sambil memamerkan cengirannya.
“Jelek sekali. Yasudah cepat bereskan barangmu.”
Kyuhyun menundukan kepalanya. Ia sedikit tidak rela akan
melepas adiknya yang sudah lama tinggal berdua dengannya. Sedetik kemudian ia
tersenyum kembali, ia tidak boleh menjadi orang egois. Baginya, senyum Harin
adalah hidupnya.
TBC--
Shin Harin’s talk:
Annyeong, Shin Harin
imnida. Aku masih 15 tahun jadi terserah mau manggil apa aja tapi jangan author
ya, kerasa asing aja^^
Gimana? Mianhae kalo
jelek baru pemula._.
Aku dapat inspirasi
untuk buat ff ini dari lagunya Shinee – Stranger. Saat denger lagu itu terpikir
untuk membuat ff ini deh. Kritik dan saran sangat dibutuhkan, jadi harap
tinggalkan comment walaupun sepatah duapatah saja aku sangat menghargai^^
Gomawoyo~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar