Sabtu, 18 Agustus 2012

FANFIC: Only One [Part-1]


Author: Shin Harin (yournextsupergirl)

Genre: Romance

Main Cast:
·               Xi Seera
·               EXO members

Support Cast:
·               Im Yoona
·               Seo Joohyun

Rating: Teenager

Disclaimer: Semua yang ada di sini murni milik dan pikiran saya, jika ada kesamaan tokoh, cerita, plot atau semacamnya mohon di maafkan. DILARANG KEARAS MENJIPLAK, MENGCOPY ATAU SEMACAMNYA. BE CREATIVE PLEASE^^

NB: Mianhae Seohyun dan Sehun disini aku ubah marganya untuk kepentingan cerita. No bashing ya!



Backsound: Hwanhee – I’ll hurt more


Part-1

Seoul, 24th February 2012
05.30 KST

Aku terbangun dari tidurku setelah terdengar bunyi bising yang di timbulkan oleh jam waker tepat di atas meja samping tempat tidurku. Aku merenggangkan kembali otot-otot tubuhku yang terasa sangat kaku karena terlalu lama berada di depan laptop-ku untuk menyelesaikan tugas yang di berikan Lee sonsaem kemarin sehingga aku harus menyita sedikit waktu tidurku demi menyelesaikan tugas yang harus di kumpulkan pagi ini. Aku duduk di samping tempat tidurku. Aku meraih benda yang sudah sangat lama tidak lelahnya menemaniku lebih tepatnya membantuku untuk lebih memperbaiki penglihatanku. Benda berbingkai warna hitam yang terdapat dua lensa bulat tepat di depan mataku ketika aku memakainya. Aku berjalan menuju kamar mandi untuk segera bersiap menuju ke sekolah.

Aku berada tepat di tengah benda persegi panjang berlensa datar yang berfungsi memantulkan banyangan yang berada tepat di depannya. Rambut yang ku ikat dua seperti biasa, setelah ku kira semua rapi aku segera mengambil tas sekolah yang berada di kusi belajarku dan segera turun ke bawah. Dari tangga aku bisa lihat semua sudah berkumpul hendak sarapan bersama, hanya aku saja yang lelet seperti biasa, selalu datang paling akhir dari semua anggota keluargaku. Saat aku sampai di depan meja makan, umma tersenyum padaku dan kembali meletakan piring berisi sandwich untuk sarapan kami kali ini. Setelah meletakan sarapan itu, umma menghampiriku dengan senyum bak bidadari yang tidak menghilang sejak tadi.

“Seera, kau sudah datang? Ayo, kita mulai sarapan,” aku mengangguk membalas senyuman umma. Yah, aku tau, tersenyum semanis apapun, aku akui, aku tak dapat menandingi senyuman semanis Yoona umma. Benar-benar seperti bidadari yang turun dari kayangan dan di takdirkan untuk menjadi umma-ku. Aku menunduk sedikit memberi hormat pada appa, eonnie, dan oppa-ku yang sama seperti umma, tersenyum padaku. Ah, apa aku sudah mengenalkan diri pada kalian? Kurasa belum.

Baiklah, namaku Xi Seera. Aku berdarah Korea-China karena pernikahan campuran antara umma dan appa-ku. Aku berasal dari keluarga yang benar-benar sempurna-menurutku. Bagaimana tidak sempurna? Aku mempunyai seorang appa yang tampan luar biasa! Appa-ku bernama Xi Luhan. Ia berasal dari China. Diumurnya yang masih bisa di bilang muda ia sudah menjabat sebagai Direktur utama salah satu perusahan perhotelan terbesar di Korea. Keluarga Luhan appa mempunyai perusahan perhotelan terbesar di China dan sekarang ia sedang di tugaskan oleh kakekku untuk mengembangkan perusahan-nya di negara asal umma-ku ini, Korea.

Aku mempunyai umma yang berparas bidadari dan mempunyai hati yang seperti bidadari juga. Im Yoona adalah umma-ku. Namanya berubah menjadi Xi Yoona semejak menikah dengan Luhan appa. Yoona umma awalnya model terkenal. Tak jarang wajahnya sering terlihat di majalah atau Koran karena kecantikannya, di tambah badannya yang sangat bagus, tak sedikit orang yang iri pada appa-ku karena memilikinya. Tapi semejak umma mempunyai anak, ia berhenti dari dunia modeling-nya karena menurutnya ia sudah punya kewajiban lain yaitu mengurus suami dan anak-anaknya. Yoona umma sangat menyayangi anak-anaknya, Ia juga sangat perhatian sekali kepada kami. Benar-benar sosok umma yang sempurna.

Luhan appa dan Yoona umma memiliki tiga orang anak. Anak pertama adalah Xi Seohyun. Seohyun unnie sangat cantik! Tubuhnyapun langsing seperti model. Ah, maaf, bukan ‘seperti’, tetapi memang Seohyun unnie adalah seorang model. Mungkin bakat umma menurun padanya. Dia sangat terkenal di kampusnya, fans-nya sangat banyak. Yah, mengingat paras cantik, berkeluarga kaya dan tubuh yang sempurna wajar saja banyak yang tergila-gila padanya.

Aku juga mempunyai oppa, namanya Xi Sehun. Wajahnya sangat mirip dengan Luhan appa, sangat tampan! Mungkin jika aku bukan salah satu keluarga ini aku akan menjadi salah satu fans fanatiknya. Dia merupakan oppa-ku sekaligus teman seangkatan denganku di sekolah. Sejak Junior High School aku sudah ikut kelas akselerasi, kelas percepatan, jadi aku bisa satu sekolah bersama dengan Sehun oppa padahal ia lebih tua dariku. Sama seperti Seohyun unnie, Sehun oppa banyaaaak sekali penggemarnya! Tidak jarang para penggemarnya itu menitipkan hadiah mereka padaku untuk di berikan pada Sehun oppa. Sehun oppa sangat pandai menari. Kalau kalian melihatnya menari aku yakin, kalian akan terbius olehnya saat pertama melihat, karena Sehun oppa memang sangat tampan saat sedang menari. Aku akui itu.

Aku adalah anak bungsu Luhan appa dan Yoona umma. Kehidupanku tidak seperti Seohyun unnie dan Sehun oppa, yang setiap harinya di kelilingi oleh para fans-nya. Aku berbeda. Bukan para murid yang mengelilingiku, memujiku seperti mereka memuji kedua saudaraku, yang mengelilingiku adalah para guru di sekolahku. Kenapa? Karena aku adalah murid yang pintar di sekolahku, dan tentunya sekolah Sehun oppa sekarang. Aku sering diminta oleh para guru untuk mengikuti berbagai olimpiade, dan tak jarang pula aku membawa pulang piala-piala itu, yah, mungkin karena saking pintarnya diriku ini. Tapi kadang aku sangat iri pada Seohyun unnie dan Yoona umma. Mereka mempunyai tubuh yanga sangat bagus, tubuh yang sangat aku idam-idamkan. Setelah kalian membaca itu pasti kalian sudah mengira bahwa aku ini yeoja yang gendut bukan? Kalau ada yang menebak seperti itu, ya, kalian 100% benar! Kenapa aku tidak terkenal di kalangan murid-murid seperti Seohyun unnie dan Sehun oppa? Karena aku yeoja yang gendut, jelek, cupu. Cih, mana ada yang mau nge-fans dengan yeoja sepertiku? Tidak ada!

Tapi aku bukan tipe perempuan yang terlalu memusingkan hal-hal sepele seperti itu! Mempunyai keluarga yang sempurna sudah cukup untukku. Ah, aku lupa! Aku masih mempunyai sahabat yang entah bagaimana bisa dia tahan berteman dengan yeoja gendut nan jelek sepertiku ini. Dia bernama Byun Baekhyun. Aku dan Baekhyun berteman sejak kecil. Baekhyun seumuran dengan Sehun oppa, tapi entah mengapa dia lebih dekat denganku daripada dengan Sehun oppa, mungkin karena kepribadian mereka yang bertolak belakang jadi mereka kurang serasi. Rumah kami bersebrangan, keluargaku dan keluarga Baekhyun berteman baik. Baekhyun mempunyai fans yang cukup banyak, tetapi sepertinya dia tidak memusingkan hal seperti itu. Menurutku.

Ting nong.

Itu dia, orang yang baru dibicarakan datang. Yah, tak jarang dia –Baekhyun ikut sarapan bersama kami. Umma dan appa Baekhyun sering bertugas ke luar negeri untuk bertemu dengan clain-nya. Baekhyun anak tunggal, dia sering merasa kesepian jika sudah ditinggal pergi oleh orang tuanya itu, mangkanya dia sering bertamu kemari. Keluarga kamipun menerimanya dengan senang hati. 

“Kau lagi,” ucap Sehun oppa datar saat melihat Baekhyun telah berada di belakangku. Sontak aku menoleh ke belakang untuk melihatnya. Benar saja, dia dengan senyumannya yang seperti bocah berumur 13 tahun kini telah duduk di sampingku. 

Annyeong ahjussi, ahjumma,” ucap Baekhyun sebelum duduk di sampingku.

“Baekhyun-ah, apa aku terlihat setua itu hingga kau memanggilku ahjumma?” protes umma-ku. Umma selalu kesal saat di panggil ahjumma. Baekhyun hanya menyengir kuda.

Mianhaeyo, eommonim.”

Gwaenchana. Makanlah sarapanmu,” Yoona umma tersenyum manis pada Baehyun dan kami segera melanjutkan sarapan.

***

“Ya! Cepat sedikit, Seera-ya!”

Kini kami telah memasuki kelas kami. Aku membungkuk sedikit untuk mengambil nafas sejenak. Sejak turun dari bus, Baekhyun berjalan sangat cepat dan yang mengharuskan aku berlari mengejarnya. Apa dia lupa daging di tubuhku ini tidak sedikit?

Kami lebih sering berpergian dengan bus umum daripada kendaraan pribadi. Bukan tidak punya kendaraan pribadi, kau tahu kan seberapa kaya keluargaku? Aku harap kau tak lupa! Banyak mobil yang menganggur di garasi kami. Bukannya tidak ada yang cocok, Luhan appa bisa saja dengan gampangnya membeli mobil keluaran terbaru sekarangpun jika aku mau, tapi aku kurang menikmati itu. Aku lebih menyukai berpergian dengan bus umum, bersama Baekhyun tentunya.

Pabo! Kau lupa banyak daging yang melekat pada tubuhku ini, huh?” aku memukul Baekhyun yang kini tengah duduk tepat di belakangku. Ia meringis pelan sambil mengusap lengan yang tadi sempat ku pukul.

“Mangkanya segera hilangkan daging-daging itu!” ucapnya Baekhyun. Enteng sekali dia mengucapkan itu? Apa dia tidak tau seberapa menyiksanya saat melakukan diet, huh?

“Diam kau! Dasar menyebalkan!”

***

Jam istirahatpun tiba. Aku dan Baekhyun sedang menuju kantin. Banyak pasang mata yang memandang kami, mungkin itu fans Baekhyun yang iri denganku. Ku lihat mereka memberikanku tatapan sinis sambil berbisik-bisik. Sepertinya bukan berbisik namanya jika ucapan mereka masih terdengar jelas di telingaku.

“Oh, apa dia sungguh adik Xi Sehun itu? Kenapa berbeda jauh sekali?”

“Sehun sunbae sangat tampan dan keren, kenapa dia bisa punya adik gendut jelek seperti itu?”

“Kau tau Seohyun yang kita lihat di majalah kemarin? Seohyun itu ternyata kakaknya juga! Kenapa tidak mirip sama sekali?”

“Gendut, jelek, cupu, apa ini musibah yang menimpa orang tuanya karena memiliki anak seperti dia?”

“Kenapa Baekhyun mau berteman dengannya? Aneh sekali.”

Aku menundukan wajahku dalam. Tidak jarang mereka membanding-bandingkanku dengan unnie ataupun oppaku. Baekhyun merangkulku, aku mendongak menatapnya yang kini tengah senyum padaku. 

“Sudahlah, jangan pikirkan omong kosong itu. Perutku sangat lapar. Kajja!” Baekhyun mempercepat langkahnya. Kini kami tengah berada di kantin. Aku melihat Sehun oppa tengah berada bersama teman-temannya –yang tentu popular juga sedang di kelilingi oleh fans fanatiknya itu. Ia menoleh padaku sambil tersenyum. Kini dia tengah melambaikan tangan padaku, aku hanya membalas dengan senyum dan mengangkat tanganku seadanya. Aku kembali tertunduk di mejaku untuk menghindar dari tatapan membunuh fans-nya Sehun oppa.

Author POV

Kini Sehun sedang duduk bersama teman-temannya yang tak kalah popular dengan di kelilingi oleh fans mereka. Sesekali mereka tertawa bersama karena lelucon yang di lontarkan salah satu dari ke empat namja populer itu. Yah, mereka Kim Jongin, Park Chanyeol, Yixing atau yang sering di sebut Lay, dan tentunya Xi Sehun. Sehun dan Jongin sangat terkenal karena mereka masuk club dance dan sangat terkenal dikalangan para yeoja. Chanyeol aktif di club bela diri taekwondo. Dia sangat berprestasi di bidang itu. Chanyeol sering meraih ikut kejuaraan dan sering meraih berbagai piala karena kepandaiannya dalam bela diri ini. Chanyeol adalah namja yang hiperaktif, dia juga suka beatboxing. Lay sangat terkenal di kalangan para sunbae, ia juga berasal dari China. Lay pindah ke China karena harus ikut orang tuanya yang milih untuk menetap di Korea. Dia benar-benar seorang yang multitalend. Lay sangat pandai bermain beberapa alat musik, apalagi gitar akustiknya itu. Dia namja yang paling tenang atau kalem di antar ketiga temannya. Kalem karena jarang bicara, sama halnya seperti Jongin, tapi bedanya Jongin lebih masuk dalam katagori ‘namja dingin’ ketimbang kalem.

Sehun melihat Seera–adiknya yang tengah memakan breakfast-nya bersama temannya, siapa lagi kalau bukan Baekhyun? Dia tersenyum dan melambai pada Seera. Melihat itu, ketiga temannya-dan tentu fans-nya kini mengikuti arah pandang Sehun. Seera hanya tersenyum simpul dan mengangkat tangannya -membalas lambaiannya sedikit.

“Adikmu?” tanya Chanyeol.

“Kau sudah tau itu,” Sehun tetap menatap Seera yang masih berkutat dengan makan siangnya.

“Sangat berbeda,” mendengar itu, Chanyeol sukses mendapat tatapan membunuh dari Sehun.

“Tutup mulutmu atau kau akan mati hari ini,” Lay terkekeh pelan mendengarnya. Chanyeol kembali memakan kimbabnya, menghindar dari tatapan tajam Sehun. Semua sudah tau bahwa Sehun sangat tidak suka ada yang menjelek-jelekan Seera. Baginya, Seera adalah adik yang sangat lucu dan baik hati yang perlu ia lindungi. Sehun sangat menyayanginya. Sebagai adik tentunya.

TBC—


Shin Harin’s talk:

Annyeong! FF baru datang^^. Sebenernya ini bukan FF baru, tapi FF ini baru sempet di publish sekarang kekeke aku nulis ini saat tengah mendengarkan lagunya Hwanhee – I’ll hurt more dan langsung muncul ide untuk buat FF ini. Mianhae kalo cerita FF-nya jelek, soalnya aku baru pemula, harap maklum^^

Aku masih 15 tahun, jadi terserah mau manggil apa aja asalkan jangan author ya, kerasa asing aja hehe^^

Kritik dan saran sangat dibutuhkan, jadi harap tinggalkan comment walaupun sepatah duapatah saja aku sangat menghargai^^

Yang mau berteman denganku di twitter juga boleh. @harin_shin, kalo mau follback mention aja aku pasti bakalan follback kok^^

Gomawoyo~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar