Genre: Romance
Main Cast:
·
Xi
Seera
·
EXO
members
Support Cast:
·
Im
Yoona
·
Seo
Joohyun
Rating: Teenager
Disclaimer:
Semua yang ada di sini murni milik dan pikiran saya, jika ada kesamaan tokoh,
cerita, plot atau semacamnya mohon di maafkan. DILARANG KEARAS MENJIPLAK, MENGCOPY ATAU SEMACAMNYA. BE CREATIVE
PLEASE^^
NB: Mianhae Seohyun dan Sehun disini aku
ubah marganya untuk kepentingan cerita. No bashing ya!
Backsound: Hwanhee – I’ll hurt more
Part-1
Seoul, 24th February 2012
05.30 KST
05.30 KST
Aku terbangun dari tidurku setelah
terdengar bunyi bising yang di timbulkan oleh jam waker tepat di atas meja
samping tempat tidurku. Aku merenggangkan kembali otot-otot tubuhku yang terasa
sangat kaku karena terlalu lama berada di depan laptop-ku untuk menyelesaikan
tugas yang di berikan Lee sonsaem kemarin sehingga aku harus
menyita sedikit waktu tidurku demi menyelesaikan tugas yang harus di kumpulkan
pagi ini. Aku duduk di samping tempat tidurku. Aku meraih benda yang sudah
sangat lama tidak lelahnya menemaniku lebih tepatnya membantuku untuk lebih
memperbaiki penglihatanku. Benda berbingkai warna hitam yang terdapat dua lensa
bulat tepat di depan mataku ketika aku memakainya. Aku berjalan menuju kamar
mandi untuk segera bersiap menuju ke sekolah.
Aku berada tepat di tengah benda
persegi panjang berlensa datar yang berfungsi memantulkan banyangan yang berada
tepat di depannya. Rambut yang ku ikat dua seperti biasa, setelah ku kira semua
rapi aku segera mengambil tas sekolah yang berada di kusi belajarku dan segera
turun ke bawah. Dari tangga aku bisa lihat semua sudah berkumpul hendak sarapan
bersama, hanya aku saja yang lelet seperti biasa, selalu datang paling akhir
dari semua anggota keluargaku. Saat aku sampai di depan meja makan, umma
tersenyum padaku dan kembali meletakan piring berisi sandwich untuk sarapan
kami kali ini. Setelah meletakan sarapan itu, umma menghampiriku dengan
senyum bak bidadari yang tidak menghilang sejak tadi.
“Seera, kau sudah datang? Ayo, kita
mulai sarapan,” aku mengangguk membalas senyuman umma. Yah, aku tau,
tersenyum semanis apapun, aku akui, aku tak dapat menandingi senyuman semanis
Yoona
umma. Benar-benar seperti bidadari yang turun dari kayangan dan di
takdirkan untuk menjadi umma-ku. Aku menunduk sedikit
memberi hormat pada appa, eonnie, dan oppa-ku yang sama seperti
umma,
tersenyum padaku. Ah, apa aku sudah mengenalkan diri pada kalian? Kurasa belum.
Baiklah, namaku Xi Seera. Aku
berdarah Korea-China karena pernikahan campuran antara umma dan appa-ku.
Aku berasal dari keluarga yang benar-benar sempurna-menurutku. Bagaimana tidak
sempurna? Aku mempunyai seorang appa yang tampan luar biasa! Appa-ku
bernama Xi Luhan. Ia berasal dari China. Diumurnya yang masih bisa di bilang muda
ia sudah menjabat sebagai Direktur utama salah satu perusahan perhotelan
terbesar di Korea. Keluarga Luhan appa mempunyai perusahan perhotelan terbesar
di China dan sekarang ia sedang di tugaskan oleh kakekku untuk mengembangkan perusahan-nya di negara asal umma-ku ini, Korea.
Aku mempunyai umma yang berparas
bidadari dan mempunyai hati yang seperti bidadari juga. Im Yoona adalah umma-ku.
Namanya berubah menjadi Xi Yoona semejak menikah dengan Luhan appa.
Yoona umma awalnya model terkenal. Tak jarang wajahnya sering
terlihat di majalah atau Koran karena kecantikannya, di tambah badannya yang
sangat bagus, tak sedikit orang yang iri pada appa-ku karena
memilikinya. Tapi semejak umma mempunyai anak, ia berhenti dari dunia modeling-nya
karena menurutnya ia sudah punya kewajiban lain yaitu mengurus suami dan
anak-anaknya. Yoona umma sangat menyayangi anak-anaknya, Ia juga sangat perhatian
sekali kepada kami. Benar-benar sosok umma yang sempurna.
Luhan appa dan Yoona umma
memiliki tiga orang anak. Anak pertama adalah Xi Seohyun. Seohyun unnie
sangat cantik! Tubuhnyapun langsing seperti model. Ah, maaf, bukan ‘seperti’,
tetapi memang Seohyun unnie adalah seorang model. Mungkin
bakat umma menurun padanya. Dia sangat terkenal di kampusnya, fans-nya
sangat banyak. Yah, mengingat paras cantik, berkeluarga kaya dan tubuh yang
sempurna wajar saja banyak yang tergila-gila padanya.
Aku juga mempunyai oppa,
namanya Xi Sehun. Wajahnya sangat mirip dengan Luhan appa, sangat tampan!
Mungkin jika aku bukan salah satu keluarga ini aku akan menjadi salah satu fans
fanatiknya. Dia merupakan oppa-ku sekaligus teman seangkatan
denganku di sekolah. Sejak Junior High School aku sudah ikut
kelas akselerasi, kelas percepatan, jadi aku bisa satu sekolah bersama dengan
Sehun
oppa padahal ia lebih tua dariku. Sama seperti Seohyun unnie,
Sehun oppa banyaaaak sekali penggemarnya! Tidak jarang para
penggemarnya itu menitipkan hadiah mereka padaku untuk di berikan pada Sehun oppa.
Sehun oppa sangat pandai menari. Kalau kalian melihatnya menari aku
yakin, kalian akan terbius olehnya saat pertama melihat, karena Sehun oppa
memang sangat tampan saat sedang menari. Aku akui itu.
Aku adalah anak bungsu Luhan appa
dan Yoona umma. Kehidupanku tidak seperti Seohyun unnie dan Sehun oppa,
yang setiap harinya di kelilingi oleh para fans-nya. Aku berbeda. Bukan para
murid yang mengelilingiku, memujiku seperti mereka memuji kedua saudaraku, yang
mengelilingiku adalah para guru di sekolahku. Kenapa? Karena aku adalah murid
yang pintar di sekolahku, dan tentunya sekolah Sehun oppa sekarang. Aku sering
diminta oleh para guru untuk mengikuti berbagai olimpiade, dan tak jarang pula
aku membawa pulang piala-piala itu, yah, mungkin karena saking pintarnya diriku
ini. Tapi kadang aku sangat iri pada Seohyun unnie dan Yoona umma.
Mereka mempunyai tubuh yanga sangat bagus, tubuh yang sangat aku idam-idamkan.
Setelah kalian membaca itu pasti kalian sudah mengira bahwa aku ini yeoja
yang gendut bukan? Kalau ada yang menebak seperti itu, ya, kalian 100% benar!
Kenapa aku tidak terkenal di kalangan murid-murid seperti Seohyun unnie
dan Sehun oppa? Karena aku yeoja yang gendut, jelek, cupu. Cih,
mana ada yang mau nge-fans dengan yeoja sepertiku? Tidak
ada!
Tapi aku bukan tipe perempuan yang
terlalu memusingkan hal-hal sepele seperti itu! Mempunyai keluarga yang
sempurna sudah cukup untukku. Ah, aku lupa! Aku masih mempunyai sahabat yang
entah bagaimana bisa dia tahan berteman dengan yeoja gendut nan jelek
sepertiku ini. Dia bernama Byun Baekhyun. Aku dan Baekhyun berteman sejak kecil.
Baekhyun seumuran dengan Sehun oppa, tapi entah mengapa dia lebih
dekat denganku daripada dengan Sehun oppa, mungkin karena kepribadian
mereka yang bertolak belakang jadi mereka kurang serasi. Rumah kami
bersebrangan, keluargaku dan keluarga Baekhyun berteman baik. Baekhyun
mempunyai fans yang cukup banyak, tetapi sepertinya dia tidak memusingkan
hal seperti itu. Menurutku.
Ting nong.
Itu dia, orang yang baru dibicarakan
datang. Yah, tak jarang dia –Baekhyun ikut sarapan bersama kami. Umma
dan appa
Baekhyun sering bertugas ke luar negeri untuk bertemu dengan clain-nya.
Baekhyun anak tunggal, dia sering merasa kesepian jika sudah ditinggal pergi
oleh orang tuanya itu, mangkanya dia sering bertamu kemari. Keluarga kamipun
menerimanya dengan senang hati.
“Kau lagi,” ucap Sehun oppa
datar saat melihat Baekhyun telah berada di belakangku. Sontak aku menoleh ke
belakang untuk melihatnya. Benar saja, dia dengan senyumannya yang seperti
bocah berumur 13 tahun kini telah duduk di sampingku.
“Annyeong ahjussi, ahjumma,” ucap
Baekhyun sebelum duduk di sampingku.
“Baekhyun-ah, apa aku terlihat
setua itu hingga kau memanggilku ahjumma?” protes umma-ku.
Umma
selalu kesal saat di panggil ahjumma. Baekhyun hanya menyengir
kuda.
“Mianhaeyo, eommonim.”
“Gwaenchana. Makanlah sarapanmu,”
Yoona umma tersenyum manis pada Baehyun dan kami segera melanjutkan
sarapan.
***
“Ya! Cepat sedikit, Seera-ya!”
Kini kami telah memasuki kelas kami.
Aku membungkuk sedikit untuk mengambil nafas sejenak. Sejak turun dari bus,
Baekhyun berjalan sangat cepat dan yang mengharuskan aku berlari mengejarnya.
Apa dia lupa daging di tubuhku ini tidak sedikit?
Kami lebih sering berpergian dengan
bus umum daripada kendaraan pribadi. Bukan tidak punya kendaraan pribadi, kau
tahu kan seberapa kaya keluargaku? Aku harap kau tak lupa! Banyak mobil yang
menganggur di garasi kami. Bukannya tidak ada yang cocok, Luhan appa
bisa saja dengan gampangnya membeli mobil keluaran terbaru sekarangpun jika aku
mau, tapi aku kurang menikmati itu. Aku lebih menyukai berpergian dengan bus
umum, bersama Baekhyun tentunya.
“Pabo! Kau lupa banyak daging yang
melekat pada tubuhku ini, huh?” aku memukul Baekhyun yang kini
tengah duduk tepat di belakangku. Ia meringis pelan sambil mengusap lengan yang
tadi sempat ku pukul.
“Mangkanya segera hilangkan
daging-daging itu!” ucapnya Baekhyun. Enteng sekali dia mengucapkan itu? Apa dia
tidak tau seberapa menyiksanya saat melakukan diet, huh?
“Diam kau! Dasar menyebalkan!”
***
Jam istirahatpun tiba. Aku dan
Baekhyun sedang menuju kantin. Banyak pasang mata yang memandang kami, mungkin
itu fans Baekhyun yang iri denganku. Ku lihat mereka memberikanku tatapan sinis
sambil berbisik-bisik. Sepertinya bukan berbisik namanya jika ucapan mereka
masih terdengar jelas di telingaku.
“Oh, apa dia sungguh adik Xi Sehun
itu? Kenapa berbeda jauh sekali?”
“Sehun sunbae sangat tampan dan
keren, kenapa dia bisa punya adik gendut jelek seperti itu?”
“Kau tau Seohyun yang kita lihat di
majalah kemarin? Seohyun itu ternyata kakaknya juga! Kenapa tidak mirip sama
sekali?”
“Gendut, jelek, cupu, apa ini musibah
yang menimpa orang tuanya karena memiliki anak seperti dia?”
“Kenapa Baekhyun mau berteman
dengannya? Aneh sekali.”
Aku menundukan wajahku dalam. Tidak
jarang mereka membanding-bandingkanku dengan unnie ataupun oppaku.
Baekhyun merangkulku, aku mendongak menatapnya yang kini tengah senyum padaku.
“Sudahlah, jangan pikirkan omong
kosong itu. Perutku sangat lapar. Kajja!” Baekhyun mempercepat
langkahnya. Kini kami tengah berada di kantin. Aku melihat Sehun oppa
tengah berada bersama teman-temannya –yang tentu popular juga sedang di
kelilingi oleh fans fanatiknya itu. Ia menoleh padaku sambil tersenyum. Kini
dia tengah melambaikan tangan padaku, aku hanya membalas dengan senyum dan
mengangkat tanganku seadanya. Aku kembali tertunduk di mejaku untuk menghindar
dari tatapan membunuh fans-nya Sehun oppa.
Author POV
Kini Sehun sedang duduk bersama
teman-temannya yang tak kalah popular dengan di kelilingi oleh fans
mereka. Sesekali mereka tertawa bersama karena lelucon yang di lontarkan salah
satu dari ke empat namja populer itu. Yah, mereka Kim Jongin, Park Chanyeol,
Yixing atau yang sering di sebut Lay, dan tentunya Xi Sehun. Sehun dan Jongin
sangat terkenal karena mereka masuk club dance dan sangat terkenal
dikalangan para yeoja. Chanyeol aktif di club bela diri taekwondo. Dia sangat
berprestasi di bidang itu. Chanyeol sering meraih ikut kejuaraan dan sering
meraih berbagai piala karena kepandaiannya dalam bela diri ini. Chanyeol adalah
namja yang hiperaktif, dia juga suka beatboxing. Lay sangat terkenal di
kalangan para sunbae, ia juga berasal dari China. Lay pindah ke China karena
harus ikut orang tuanya yang milih untuk menetap di Korea. Dia benar-benar
seorang yang multitalend. Lay sangat pandai bermain beberapa alat musik,
apalagi gitar akustiknya itu. Dia namja yang paling tenang atau kalem di antar
ketiga temannya. Kalem karena jarang bicara, sama halnya seperti Jongin, tapi
bedanya Jongin lebih masuk dalam katagori ‘namja dingin’ ketimbang kalem.
Sehun melihat Seera–adiknya yang
tengah memakan breakfast-nya bersama temannya, siapa lagi kalau bukan
Baekhyun? Dia tersenyum dan melambai pada Seera. Melihat itu, ketiga temannya-dan
tentu fans-nya kini mengikuti arah pandang Sehun. Seera hanya
tersenyum simpul dan mengangkat tangannya -membalas lambaiannya sedikit.
“Adikmu?” tanya Chanyeol.
“Kau sudah tau itu,” Sehun tetap menatap
Seera yang masih berkutat dengan makan siangnya.
“Sangat berbeda,” mendengar itu,
Chanyeol sukses mendapat tatapan membunuh dari Sehun.
“Tutup mulutmu atau kau akan mati
hari ini,” Lay terkekeh pelan mendengarnya. Chanyeol kembali memakan kimbabnya,
menghindar dari tatapan tajam Sehun. Semua sudah tau bahwa Sehun sangat tidak
suka ada yang menjelek-jelekan Seera. Baginya, Seera adalah adik yang sangat
lucu dan baik hati yang perlu ia lindungi. Sehun sangat menyayanginya. Sebagai
adik tentunya.
TBC—
Shin Harin’s talk:
Annyeong! FF baru datang^^. Sebenernya ini bukan FF baru, tapi FF ini
baru sempet di publish sekarang kekeke aku nulis ini saat tengah mendengarkan
lagunya Hwanhee – I’ll hurt more dan langsung muncul ide untuk buat FF ini.
Mianhae kalo cerita FF-nya jelek, soalnya aku baru pemula, harap maklum^^
Aku masih 15 tahun, jadi terserah mau manggil apa aja asalkan jangan
author ya, kerasa asing aja hehe^^
Kritik dan saran sangat dibutuhkan, jadi harap tinggalkan comment
walaupun sepatah duapatah saja aku sangat menghargai^^
Yang mau berteman denganku di twitter juga boleh. @harin_shin, kalo mau
follback mention aja aku pasti bakalan follback kok^^
Gomawoyo~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar