Sabtu, 23 Juni 2012

FANFIC: Life Story [PART 3A]


FANFIC: [PART 3A] 

CAST  :
·        Im YoonA
·        Lee Donghae
·        Cho Kyuhyun
·        Jung Jessica
·        Kim Kibum
·        Choi Sooyoung

Others Cast  :
·        Cari sendiri ya^^

 Annyeong!!! Udah berapa tahun saya tidak mengurus blog ini? wakaka lebay, gue tau kok. masih ingat kah sama fanfic ini? fanfic abal-abal ini? udah lama banget gak nerusin ini, yah kalian tau kan kemarin gue sibuk sama ujian gue? yaudah gue harap masih ada yang mau baca walaupun ceritanya gaje, banyak typo, dan tidak masuk akal ini. maaf banget ini sangat sangat lambat di publishnya. Ah iya, gue gak sertakan fotonya soalnya modemnya lagi benar-benar tidak mau di ajak kerja sama. 

Ini murni pikiran gue! Jangan ada yang menjiplak, mengcopy-pastekan, atau semacamnya! Tolong hargai karya orang. Setelah baca harap RCL yaw. Gomawo!!!!!

Part-3A

“Annyeong haseyo, hh hh hh mianhae aku terlambat.”

Semua orang dikelas menoleh ke sumber suara itu. Semua mata tertuju kepada seseorang yang terlambat tadi. Yang baru datang bingung dengan tatapan itu.
Yoona yang terlambat karena harus mengantar adik tercintanya tadi kesekolah dulu, dan dia harus berlari agar cepat sampai kesekolahnya. Dia tidak naik bus karena dia pikir akan lebih telat lagi jika iya menunggu bus berikutnya yang datang.

“Im YoonA imnida,” Yoona memperkenalkan diri dan membungkuk didepan kelas.

“Ah gwenchana, lain kali jangan sampai terlambat lagi.”

“Ne, ghamsahamnida saem,” Yoona membungkuk lagi dan mencari bangku kosong untuknya.

“Kau Im Yoona? Kenapa kemarin tidak datang?”

“Hm, maaf aku ada urusan mendadak saat itu,” bohong Yoona. Tidak mungkin ia menceritakan ‘itu’ disini.

“baiklah kita lanjutkan. Kita mulai…

Choi Sooyoung silahkan”

“Nde? Aku?” Sooyoung kaget dan menunjuk dirinya sendiri.

“Ya, memang ada lagi yang bernama Choi Sooyoung disini?” kata Leeteuk sambil tertawa sedikit.

“Hm nde. Baiklah,” Sooyoung maju kedepan kelas dengan gugup.

“Annyeong, Choi Sooyoung imnida. Aku sangat suka dancing, mungkin bakatku ada pada danceku.”

“Bisa kau tunjukan gerakan yang kau bisa?” Leeteuk bertanya.

“Ah, nde,” Sooyoung mulai menunjukan gerakan dancenya. Kelasnya cukup luas, jadi Sooyoung bisa leluasa menunjukan gerakannya.

Selama Sooyoung menunjukan gerakannya, tanpa disadari ada lelaki yang sedaritadi tidak focus kedepan, melainkan focus ke Yoona, siswa yang baru datang. Lelaki itu tidak melepaskan pandangannya kepada orang disampingnya. Baru kali ini dia menemukan hal yang menurutnya menarik daripada game. Ya, Cho Kyuhyun. Namja ini terus menatap Yoona sedari tadi Yoona datang.

“Waw, gerakan yang bagus Sooyoung-sshi,” ya, tidak bisa dipungkiri, gerakan Sooyoung memang sangat bagus, ditambah lagi dengan bentuk badannya yang slim dan tinggi. Pahanya yang kecil, mulus, putih seperti poin tambahan baginya.

“Terimakasih, kau bisa kembali ketempat dudukmu,”Sooyoung membungkuk dan segera kembali duduk. Leeteuk kembali melihat papan absen untuk memanggil nama selanjutnya.

“Selanjutnya…..Kim Kibum? Ah silahkan,” Kibum membuka tas besarnya tadi, dia mengambil gitar yang selalu ia bawa-bawa dari kecil. Gitar pemberian sang ayah yang sudah berada disurga.

“Aku Kibum. Aku akan membawakan sebuah lagu dengan alat ini” sembari memasangkan gitarnya dan siap untuk bernyanyi didepan dengan alunan gitar.

Kibum mulai membawakan sebuah lagu terkenal dari Justin Bieber, One Time versi Acoustic. Karena lama tinggal di California, lafal Inggris Kibum sangat lancer dan mudah baginya untuk membawakan lagu-lagu barat. Dia bernyanyi penuh dengan penghayatan. Suara gitar yang indah ditambah suaranya yang indah seakan menyihir yeoja-yeoja yang ada didalam kelas itu. Semua ikut bernyanyi pelan dan tidak mengganggu aksi Kibum.
Mata Yoona terus menuju kedapan, menatap pria yang sekarang sedang bernyanyi dengan mata yang terpejam-pejam saking menghayatinya.

‘tampan…….’ Batin Yoona.

“Yeaaaa, yeeaah…….” Kibum selesai bermain. Semua terpukau dengan permainan gitar Kibum. Kibum melirik kearah Donghae, Donghae tersenyum singkat karena Kibum telah menetapi janjinya tadi untuk menunjukan permainan gitarnya tadi.

“Waw, sangat bagus. Darimana kau berasal? Lafal English-mu sangat bagus.”

“Aku berasal dari Korea, yang tinggal di California karena ayahku ditugaskan bekerja disana” kata Kibum menjawab pertanyaan Leeteuk tadi.

“Pantas saja. Tapi permulaan yang bagus Kibum-sshi. Kau bisa duduk sekarang,”
Kibum menunduk sedikit dan berjalan kembali ketempatnya.

“Oke, sekarang….. Im Yoona kau bisa maju,” Leeteuk menoleh kearah orang yang punya nama Im Yoona itu. Yoona kaget karena dia tak tahu harus bagaimana. “Nde? Aku?” Yoona menunjuk dirinya sendiri.

“Ya, kau. Silahkan tunjukan bakatmu.”

Oke, tubuh Yoona bergetar sekarang. Dia bingung apa yang harus dia tunjukan, sementara ia bisa masuk sekolah ini saja tak tahu karena apa. Dia hanya bertemu seseorang yang memintanya untuk masuk sekolah ini dan memberikan semua perlengkapan sekolahnya.

“Kenapa diam? Ayo kau bisa maju sekarang. Tolong tunjukan bakatmu Yoona-sshi”
Yoona segera maju kedepan kelas. Seluruh isi kelas terus melihatnya yang membuat Yoona makin tegang.

“Aku……..aku Im Yoona,” Hening. Hanya itu yang keluar dari mulut Yoona.

Kyuhyun terus tersenyum misterius melihat tingkah Yoona. Ia tau, sekarang gadis itu sedang gugup. Tetapi wajah gugupnya membuat Kyuhyun terus memandangi gadis ini. Entah kenapa ada sesuatu yang membuat Kyuhyun tak lepas memandang Yoona. Yoona adalah orang pertama yang membuat Kyuhyun berhenti memikirkan game untuk sejenak.

“Apa bakatmu?” Leeteuk bertanya heran karena Yoona daritadi terus diam.

“Hm, sebenarnya……..se..sebenarnya aku tidak tahu apa bakatku.” Yoona menundukan kepalanya. Ia malu sekali, ia merasa paling bodoh disini. Melihat wajah Yoona yang sedih seperti itu, Leeteuk menyuruh Yoona untuk duduk kembali.
Yoona masih menunduk saat dia sudah berada ditempat duduknya. Rasanya ia menyesal sekali datang kesini.

“Baiklah, selanjutnya Jung Jessica.”

Jessica menarik nafas dulu sebelum melangkah maju. Ia sudah mempersiapkan diri, jadinya ia tidak terlalu gugup.
Jessica mulai menyanyikan lagu dari Avril Lavigne – When Your Gone. Sama seperti Kibum, ia pernah tinggal di Amerika bahkan lahir disana jadi wajar kalau lafal Englishnya juga bagus.
Semua mendengarkan Jessica bernyanyi. Menikmati suara indahnya.

 “Ya! Jangan menangis,” Yoona mendengar suara seorang disampingnya, ia menoleh. Yoona mendapatkan Donghae yang bicara padanya sedangkan matanya terus menatap Jessica yang bernyanyi didepan. Beberapa kemudian Donghae menghadap Yoona, dia tersenyum.

“Jangan menjadi yeoja yang cengeng,” Setelah mengucapkan kata-kata itu, Donghae kembali menatap Jessica. Yoona yang mendengar kata-kata Donghae tadi segera menghapus air matanya. Betapa malunya ia menangis dikelas sampai-sampai ada seorang namja yang mengatainya ‘cengeng’.

“And make it OK.. I miss you~,” lirik terakhir dari lagu yang Jessica bawakan sudah terdengar, dia sudah selesai bernyanyi.

“Waw, bagus sekali nona Jung. Selanjutnya, Lee Donghae” Donghae yang mendengar namanya dipanggil segera maju dengan percaya diri.

“Donghae imnida, aku akan mulai menunjukan bakatku” dia langsung menari. Ya, dance Donghae sangat bagus. Dia menari sambil bernyanyi, kadang-kadang diapun menunjukan rapp dari lagu yang ia bawakan. Suaranya begitu halus dan enak didengar.

“Waw, kau hebat Donghae-sshi.” Donghae kembali duduk ketempatnya, dia melirik Yoona yang sedari tadi melihatnya. Setelah melihat Donghae yang duduk disampingnya, ia kembali menatap Leeteuk yang segera memanggil murid terakhir.

“Dan yang terakhir, Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun yang sedang memainkan PSPnya mendongak karena namanya dipanggil. “Aku?” menunjuk dirinya sendiri.

“Ya, kau yang terakhir.”

“Aku tidak punya bakat. Untuk apa aku maju?” sahut Kyuhyun dan kembali memainkan PSPnya.

“Ya, setidaknya kau maju dulu. Aku memanggilmu Cho Kyuhyun-SSHI,” Leeteuk menekan kata ‘sshi’ tadi, Kyuhyun yang merasa risih akhirnya maju kedepan.

“Kyuhyun-imnida.” 

Hening sejenak.

“Hanya itu? Apa bakatmu?” Tanya Leeteuk heran.

“Tidak ada,” Jawab Kyuhyun enteng. 

“Bagaimana bisa orang yang tidak punya bakat tertentu bisa masuk kesekolah ini?” Tanya Leeteuk yang masih bisa mengontrol emosinya.

“Aku tidak tahu. Noonaku tanpa alasan menyuruhku masuk kesekolah ini, aku juga bingung kenapa sekolah ini menerimaku semetara mereka tau aku tidak punya bakat ‘tertentu’ itu,” jawab Kyuhyun. Leeteuk dan semua makin bingung dibuatnya. Entah kenapa Donghae merasa kesal dengan muka dingin Kyuhyun itu. 

“Boleh aku kembali duduk? Untuk apa aku terus berdiri disini? Akukan sudah memberitahu, aku tidak punya bakat apapun” celoteh Kyuhyun.

“Baiklah, kau bisa kembali ke kursimu,” Leeteuk masih bingung dengan perilaku aneh Kyuhyun, bisa-bisanya dengan enteng menjawab seperti itu.

Kyuhyun kembali detempat duduknya, dan melirik Yoona sekilas.

Deg! Tatapan polos Yoona membuat jantung Kyuhyun berdetak kencang. Kyuhyun segera melepaskan pandangannya dari Yoona sebelum gadis itu memergoki mukanya mulai memerah.

---***---
 
Waktu istirahatpun tiba, semua keluar ingin pergi makan kekantin kecuali Yoona yang terus duduk terdiam dan menunduk. Kibum yang keluar paling akhir melihat Yoona yang terus menunduk dan menghampirinya.

“Kau baik-baik saja?” Yoona menoleh kesumber suara. 

“Ne, aku baik-baik saja,” Yoona tersenyum simpul.

“Kau tidak lapar?” tanya Kibum. “Ah, tidak. Aku sedang tidak lapar sekarang.”

“Baiklah, apa kau mau ikut aku?”

“Hm? Ikut kemana?” tanya Yoona bingung dengan muka polosnya.

“Ingin ketempat yang sepi,” Yoona menatap Kibum heran, muka berubah menjadi takut ketika Kibum bilang seperti itu.

“Ya, jangan berpikiran macam-macam. Aku ingin ketempat sepi untuk menenangkan pikiran,” menenangkan pikiran katanya? Batin Yoona. Yoona mengangguk. Sebetulnya ia ingin menolak tawaran Kibum tetapi tubuhnya tidak sehati dengan pikirannya.

Ia mengikuti Kibum dari belakang. Mereka berdua berjalan tanpa ada pembicaraan. Sebenarnya Yoona ingin mengobrol dengan Kibum, tetapi ia terlalu malu dengan orang yang baru dikenalnya ini. Kibum adalah namja yang jarang sekali bicara, palingan ia mengeluarkan kata ketika dirinya sedang bernyanyi bersama gitarnya.
Mereka sampai ditaman sekolah. Sebenarnya ini sekolah atau istana? Tamannya saja luas sekali, ia baru pertama kali memasuki sekolah yang super luas seperti ini.

“Aku belum pernah ketaman berdua dengan seseorang sebelumnya, apalagi seorang yeoja,” Kibum duduk, pandangannya lurus kedepan. Saat itu dia mengeluarkan gitarnya. 

“Benarkah?” pertanyaan Yoona hanya dijawab dengan anggukan dari Kibum. Sekarang gitar Kibum telah siap ditanggannya yang menunggu untuk segera dimainkan. Kibum bernyanyi dengan suara indahnya, Yoona yang berada disampingnya focus melihat Kibum bernyanyi seperti itu.

‘tampan sekali namja ini, kenapa dia terlihat begitu sempurna?’ ucap Yoona dalam hati. Dia tidak berhenti tersenyum menikmati permainan gitar Kibum.

---***---

Seorang namja berjalan pada koridor sekolah. Tiba-tiba namja itu menghentikan langkahnya. Mata namja itu menatap taman yang sedang dihuni oleh 2 manusia.

“Im Yoona?”

.

.

.


Donghae’s POV

“Ya, ketemu kau lagi disini,” aku menegur seseorang didepanku. Choi Sooyoung. Dia sedang makan. Tunggu, dia memesan makan sebanyak ini? Apa dia monster eh?

“Eh Donghae-sshi, kau mau makan?” dia menawariku makanan yang sedang ingin masuk kemulutnya.

“Aniyo. Aku duduk disini boleh? Kurasa tempat lain penuh.”

“Silahkan.”

“Kau makan semua ini,” yeoja itu mengangguk sambil terus memakan makanannya itu. 
“Wae?”

“Tidak, hanya bertanya.”


Norman POV

Donghae dan Sooyoung terus mengobrol, mereka semakin akrab. Hanya butuh waktu beberapa jam saja, Donghae bisa membuat orang yang baru dikenalnya bertertawa ria bersamanya. Tanpa mereka sadari, seseorang sedang memperhatikan mereka dipintu kantin. Muka yeoja yang sedang memperhatikan mereka terlihat kecewa.


Kyuhyun’s POV

Apa ini? Kenapa makanan disini tidak ada yang enak huh? Kenapa rata-rata sayuran? Hhh aku benci sayuran. Karena bosan, aku keluar dari kantin dan memutuskan untuk berjalan mengitari sekolah ini. Saat dijalan aku menemukan pemandangan seorang pria sedang bersama wanita ditaman. Sang pria sedang memainkan gitar, kurasa dia sedang bernyanyi. Tunggu, sepertinya aku kenal yeoja itu.

“Im Yoona?”

Ya, benar. Itu memang Yoona. Tunggu, sedang bersama siapa dia? Eh bukankah dia hm siapa namanya? Ah Kibum, teman sekelasku juga. Sedang apa mereka huh?



Yoona’s POV

Dia sedang bernyanyi. Mengapa suaranya lembut sekali? Aduh aku merasa melayang mendengar suaranya. Eh? Kenapa berhenti? Apa sudah selesai?

“Hm, kurasa cukup. Aku permisi dulu Yoona-sshi,” Kata-kata itu yang dikeluarkan olehnya. Dia segera bangkit dan berjalan menjauhi taman. Aku masih terdiam.

“Huh, padahal aku masih ingin mendengarnya bernyanyi,” Dengusku kecewa.



 
Jessica’s POV

Lapar sekali rasanya, aku ingin cepat-cepat makan. Apakah makanan disini enak? Atau malah sebaliknya? Apakah mahal? Ah iya, mengingat sekolah ini saja semewah ini, pasti makanannya mahal-mahal.

Hm tunggu, bukankah itu Sooyoung temen sekelasku? Waw, apa dia gila huh memesan makanan sebanyak itu? Aku ingin menghampirinya, sekedar mau berteman dengannya. Aku rasa dia orang yang baik. 

“Ya, ketemu kau lagi disini!” tunggu, sepertinya aku kenal dengan suaranya. Itu kan Lee Donghae. Dia menghampiri Sooyoung. Aku mendengar pembicaraan mereka. Kenapa mereka bagitu dekat sampai-sampai sekarang mereka sedang bercanda bersama. Kenapa dadaku tiba-tiba sesak? 

Aku harus pergi, sebelum air mataku banjir disini.

.

.

.

.


---TBC---

1 komentar: