FANFIC: [PART 3A]
CAST :
·
Im
YoonA· Lee Donghae
· Cho Kyuhyun
· Jung Jessica
· Kim Kibum
· Choi Sooyoung
Others Cast :
·
Cari
sendiri ya^^
Annyeong!!! Udah berapa tahun saya tidak mengurus blog ini? wakaka lebay, gue tau kok. masih ingat kah sama fanfic ini? fanfic abal-abal ini? udah lama banget gak nerusin ini, yah kalian tau kan kemarin gue sibuk sama ujian gue? yaudah gue harap masih ada yang mau baca walaupun ceritanya gaje, banyak typo, dan tidak masuk akal ini. maaf banget ini sangat sangat lambat di publishnya. Ah iya, gue gak sertakan fotonya soalnya modemnya lagi benar-benar tidak mau di ajak kerja sama.
Ini murni pikiran gue! Jangan ada yang menjiplak, mengcopy-pastekan, atau semacamnya! Tolong hargai karya orang. Setelah baca harap RCL yaw. Gomawo!!!!!
Part-3A
“Annyeong haseyo, hh hh hh mianhae aku
terlambat.”
Semua orang dikelas menoleh ke sumber
suara itu. Semua mata tertuju kepada seseorang yang terlambat tadi. Yang baru
datang bingung dengan tatapan itu.
Yoona yang terlambat karena harus
mengantar adik tercintanya tadi kesekolah dulu, dan dia harus berlari agar
cepat sampai kesekolahnya. Dia tidak naik bus karena dia pikir akan lebih telat
lagi jika iya menunggu bus berikutnya yang datang.
“Im YoonA imnida,” Yoona memperkenalkan
diri dan membungkuk didepan kelas.
“Ah gwenchana, lain kali jangan sampai
terlambat lagi.”
“Ne, ghamsahamnida saem,” Yoona
membungkuk lagi dan mencari bangku kosong untuknya.
“Kau Im Yoona? Kenapa kemarin tidak
datang?”
“Hm, maaf aku ada urusan mendadak saat
itu,” bohong Yoona. Tidak mungkin ia menceritakan ‘itu’ disini.
“baiklah kita lanjutkan. Kita mulai…
Choi Sooyoung silahkan”
“Nde? Aku?” Sooyoung kaget dan
menunjuk dirinya sendiri.
“Ya, memang ada lagi yang bernama Choi
Sooyoung disini?” kata Leeteuk sambil tertawa sedikit.
“Hm nde. Baiklah,” Sooyoung maju
kedepan kelas dengan gugup.
“Annyeong, Choi Sooyoung imnida. Aku
sangat suka dancing, mungkin bakatku ada pada danceku.”
“Bisa kau tunjukan gerakan yang kau
bisa?” Leeteuk bertanya.
“Ah, nde,” Sooyoung mulai menunjukan
gerakan dancenya. Kelasnya cukup luas, jadi Sooyoung bisa leluasa menunjukan
gerakannya.
Selama Sooyoung menunjukan gerakannya,
tanpa disadari ada lelaki yang sedaritadi tidak focus kedepan, melainkan focus
ke Yoona, siswa yang baru datang. Lelaki itu tidak melepaskan pandangannya
kepada orang disampingnya. Baru kali ini dia menemukan hal yang menurutnya
menarik daripada game. Ya, Cho Kyuhyun. Namja ini terus menatap Yoona sedari
tadi Yoona datang.
“Waw, gerakan yang bagus
Sooyoung-sshi,” ya, tidak bisa dipungkiri, gerakan Sooyoung memang sangat
bagus, ditambah lagi dengan bentuk badannya yang slim dan tinggi. Pahanya yang
kecil, mulus, putih seperti poin tambahan baginya.
“Terimakasih, kau bisa kembali
ketempat dudukmu,”Sooyoung membungkuk dan segera kembali duduk. Leeteuk kembali
melihat papan absen untuk memanggil nama selanjutnya.
“Selanjutnya…..Kim Kibum? Ah silahkan,”
Kibum membuka tas besarnya tadi, dia mengambil gitar yang selalu ia bawa-bawa
dari kecil. Gitar pemberian sang ayah yang sudah berada disurga.
“Aku Kibum. Aku akan membawakan sebuah
lagu dengan alat ini” sembari memasangkan gitarnya dan siap untuk bernyanyi didepan
dengan alunan gitar.
Kibum mulai membawakan sebuah lagu
terkenal dari Justin Bieber, One Time versi Acoustic. Karena lama tinggal di
California, lafal Inggris Kibum sangat lancer dan mudah baginya untuk
membawakan lagu-lagu barat. Dia bernyanyi penuh dengan penghayatan. Suara gitar
yang indah ditambah suaranya yang indah seakan menyihir yeoja-yeoja yang ada
didalam kelas itu. Semua ikut bernyanyi pelan dan tidak mengganggu aksi Kibum.
Mata Yoona terus menuju kedapan,
menatap pria yang sekarang sedang bernyanyi dengan mata yang terpejam-pejam
saking menghayatinya.
‘tampan…….’ Batin Yoona.
“Yeaaaa, yeeaah…….” Kibum selesai
bermain. Semua terpukau dengan permainan gitar Kibum. Kibum melirik kearah
Donghae, Donghae tersenyum singkat karena Kibum telah menetapi janjinya tadi
untuk menunjukan permainan gitarnya tadi.
“Waw, sangat bagus. Darimana kau
berasal? Lafal English-mu sangat bagus.”
“Aku berasal dari Korea, yang tinggal
di California karena ayahku ditugaskan bekerja disana” kata Kibum menjawab
pertanyaan Leeteuk tadi.
“Pantas saja. Tapi permulaan yang
bagus Kibum-sshi. Kau bisa duduk sekarang,”
Kibum menunduk sedikit dan berjalan
kembali ketempatnya.
“Oke, sekarang….. Im Yoona kau bisa
maju,” Leeteuk menoleh kearah orang yang punya nama Im Yoona itu. Yoona kaget karena dia tak tahu harus
bagaimana. “Nde? Aku?” Yoona menunjuk dirinya sendiri.
“Ya, kau. Silahkan tunjukan bakatmu.”
Oke, tubuh Yoona bergetar sekarang.
Dia bingung apa yang harus dia tunjukan, sementara ia bisa masuk sekolah ini
saja tak tahu karena apa. Dia hanya bertemu seseorang yang memintanya untuk
masuk sekolah ini dan memberikan semua perlengkapan sekolahnya.
“Kenapa diam? Ayo kau bisa maju
sekarang. Tolong tunjukan bakatmu Yoona-sshi”
Yoona segera maju kedepan kelas.
Seluruh isi kelas terus melihatnya yang membuat Yoona makin tegang.
“Aku……..aku Im Yoona,” Hening. Hanya
itu yang keluar dari mulut Yoona.
Kyuhyun terus tersenyum misterius
melihat tingkah Yoona. Ia tau, sekarang gadis itu sedang gugup. Tetapi wajah
gugupnya membuat Kyuhyun terus memandangi gadis ini. Entah kenapa ada sesuatu
yang membuat Kyuhyun tak lepas memandang Yoona. Yoona adalah orang pertama yang
membuat Kyuhyun berhenti memikirkan game untuk sejenak.
“Apa bakatmu?” Leeteuk bertanya heran
karena Yoona daritadi terus diam.
“Hm, sebenarnya……..se..sebenarnya aku
tidak tahu apa bakatku.” Yoona menundukan kepalanya. Ia malu sekali, ia merasa
paling bodoh disini. Melihat wajah Yoona yang sedih seperti itu, Leeteuk
menyuruh Yoona untuk duduk kembali.
Yoona masih menunduk saat dia sudah
berada ditempat duduknya. Rasanya ia menyesal sekali datang kesini.
“Baiklah, selanjutnya Jung Jessica.”
Jessica menarik nafas dulu sebelum
melangkah maju. Ia sudah mempersiapkan diri, jadinya ia tidak terlalu gugup.
Jessica mulai menyanyikan lagu dari
Avril Lavigne – When Your Gone. Sama seperti Kibum, ia pernah tinggal di
Amerika bahkan lahir disana jadi wajar kalau lafal Englishnya juga bagus.
Semua mendengarkan Jessica bernyanyi.
Menikmati suara indahnya.
“Ya! Jangan menangis,” Yoona mendengar suara
seorang disampingnya, ia menoleh. Yoona mendapatkan Donghae yang bicara padanya
sedangkan matanya terus menatap Jessica yang bernyanyi didepan. Beberapa
kemudian Donghae menghadap Yoona, dia tersenyum.
“Jangan menjadi yeoja yang cengeng,”
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Donghae kembali menatap Jessica. Yoona yang
mendengar kata-kata Donghae tadi segera menghapus air matanya. Betapa malunya
ia menangis dikelas sampai-sampai ada seorang namja yang mengatainya ‘cengeng’.
“And make it OK.. I miss you~,” lirik
terakhir dari lagu yang Jessica bawakan sudah terdengar, dia sudah selesai
bernyanyi.
“Waw, bagus sekali nona Jung.
Selanjutnya, Lee Donghae” Donghae yang mendengar namanya dipanggil segera maju
dengan percaya diri.
“Donghae imnida, aku akan mulai
menunjukan bakatku” dia langsung menari. Ya, dance Donghae sangat bagus. Dia
menari sambil bernyanyi, kadang-kadang diapun menunjukan rapp dari lagu yang ia
bawakan. Suaranya begitu halus dan enak didengar.
“Waw, kau hebat Donghae-sshi.” Donghae
kembali duduk ketempatnya, dia melirik Yoona yang sedari tadi melihatnya.
Setelah melihat Donghae yang duduk disampingnya, ia kembali menatap Leeteuk
yang segera memanggil murid terakhir.
“Dan yang terakhir, Cho Kyuhyun.”
Kyuhyun yang sedang memainkan PSPnya mendongak
karena namanya dipanggil. “Aku?” menunjuk dirinya sendiri.
“Ya, kau yang terakhir.”
“Aku tidak punya bakat. Untuk apa aku
maju?” sahut Kyuhyun dan kembali memainkan PSPnya.
“Ya, setidaknya kau maju dulu. Aku
memanggilmu Cho Kyuhyun-SSHI,” Leeteuk menekan kata ‘sshi’ tadi, Kyuhyun yang
merasa risih akhirnya maju kedepan.
“Kyuhyun-imnida.”
Hening sejenak.
“Hanya itu? Apa bakatmu?” Tanya
Leeteuk heran.
“Tidak ada,” Jawab Kyuhyun enteng.
“Bagaimana bisa orang yang tidak punya bakat tertentu bisa masuk kesekolah
ini?” Tanya Leeteuk yang masih bisa mengontrol emosinya.
“Aku tidak tahu. Noonaku tanpa alasan
menyuruhku masuk kesekolah ini, aku juga bingung kenapa sekolah ini menerimaku
semetara mereka tau aku tidak punya bakat ‘tertentu’ itu,” jawab Kyuhyun.
Leeteuk dan semua makin bingung dibuatnya. Entah kenapa Donghae merasa kesal
dengan muka dingin Kyuhyun itu.
“Boleh aku kembali duduk? Untuk apa
aku terus berdiri disini? Akukan sudah memberitahu, aku tidak punya bakat
apapun” celoteh Kyuhyun.
“Baiklah, kau bisa kembali ke kursimu,” Leeteuk masih
bingung dengan perilaku aneh Kyuhyun, bisa-bisanya dengan enteng menjawab
seperti itu.
Kyuhyun kembali detempat duduknya, dan
melirik Yoona sekilas.
Deg! Tatapan polos Yoona membuat
jantung Kyuhyun berdetak kencang. Kyuhyun segera melepaskan pandangannya dari
Yoona sebelum gadis itu memergoki mukanya mulai memerah.
---***---
Waktu istirahatpun tiba, semua keluar
ingin pergi makan kekantin kecuali Yoona yang terus duduk terdiam dan menunduk.
Kibum yang keluar paling akhir melihat Yoona yang terus menunduk dan
menghampirinya.
“Kau baik-baik saja?” Yoona menoleh
kesumber suara.
“Ne, aku baik-baik saja,” Yoona
tersenyum simpul.
“Kau tidak lapar?” tanya Kibum. “Ah,
tidak. Aku sedang tidak lapar sekarang.”
“Baiklah, apa kau mau ikut aku?”
“Hm? Ikut kemana?” tanya Yoona bingung
dengan muka polosnya.
“Ingin ketempat yang sepi,” Yoona
menatap Kibum heran, muka berubah menjadi takut ketika Kibum bilang seperti
itu.
“Ya, jangan berpikiran macam-macam.
Aku ingin ketempat sepi untuk menenangkan pikiran,” menenangkan pikiran katanya? Batin
Yoona. Yoona mengangguk. Sebetulnya ia
ingin menolak tawaran Kibum tetapi tubuhnya tidak sehati dengan pikirannya.
Ia mengikuti Kibum dari belakang.
Mereka berdua berjalan tanpa ada pembicaraan. Sebenarnya Yoona ingin mengobrol
dengan Kibum, tetapi ia terlalu malu dengan orang yang baru dikenalnya ini.
Kibum adalah namja yang jarang sekali bicara, palingan ia mengeluarkan kata
ketika dirinya sedang bernyanyi bersama gitarnya.
Mereka sampai ditaman sekolah.
Sebenarnya ini sekolah atau istana? Tamannya saja luas sekali, ia baru pertama
kali memasuki sekolah yang super luas seperti ini.
“Aku belum pernah ketaman berdua
dengan seseorang sebelumnya, apalagi seorang yeoja,” Kibum duduk, pandangannya
lurus kedepan. Saat itu dia mengeluarkan gitarnya.
“Benarkah?” pertanyaan Yoona hanya
dijawab dengan anggukan dari Kibum. Sekarang gitar Kibum telah siap
ditanggannya yang menunggu untuk segera dimainkan. Kibum bernyanyi dengan suara
indahnya, Yoona yang berada disampingnya focus melihat Kibum bernyanyi seperti
itu.
‘tampan sekali namja ini, kenapa dia
terlihat begitu sempurna?’ ucap Yoona dalam hati. Dia tidak berhenti tersenyum
menikmati permainan gitar Kibum.
---***---
Seorang namja berjalan pada koridor
sekolah. Tiba-tiba namja itu menghentikan langkahnya. Mata namja itu menatap
taman yang sedang dihuni oleh 2 manusia.
“Im Yoona?”
.
.
.
Donghae’s POV
“Ya, ketemu kau lagi disini,” aku
menegur seseorang didepanku. Choi Sooyoung. Dia sedang makan. Tunggu, dia
memesan makan sebanyak ini? Apa dia monster eh?
“Eh Donghae-sshi, kau mau makan?” dia
menawariku makanan yang sedang ingin masuk kemulutnya.
“Aniyo. Aku duduk disini boleh? Kurasa
tempat lain penuh.”
“Silahkan.”
“Kau makan semua ini,” yeoja itu
mengangguk sambil terus memakan makanannya itu.
“Wae?”
“Tidak, hanya bertanya.”
Norman POV
Donghae dan Sooyoung terus mengobrol,
mereka semakin akrab. Hanya butuh waktu beberapa jam saja, Donghae bisa membuat
orang yang baru dikenalnya bertertawa ria bersamanya. Tanpa mereka sadari,
seseorang sedang memperhatikan mereka dipintu kantin. Muka yeoja yang sedang
memperhatikan mereka terlihat kecewa.
Kyuhyun’s POV
Apa ini? Kenapa makanan disini tidak
ada yang enak huh? Kenapa rata-rata sayuran? Hhh aku benci sayuran. Karena
bosan, aku keluar dari kantin dan memutuskan untuk berjalan mengitari sekolah
ini. Saat dijalan aku menemukan pemandangan seorang pria sedang bersama wanita
ditaman. Sang pria sedang memainkan gitar, kurasa dia sedang bernyanyi. Tunggu,
sepertinya aku kenal yeoja itu.
“Im Yoona?”
Ya, benar. Itu memang Yoona. Tunggu,
sedang bersama siapa dia? Eh bukankah dia hm siapa namanya? Ah Kibum, teman
sekelasku juga. Sedang apa mereka huh?
Yoona’s POV
Dia sedang bernyanyi. Mengapa suaranya
lembut sekali? Aduh aku merasa melayang mendengar suaranya. Eh? Kenapa
berhenti? Apa sudah selesai?
“Hm, kurasa cukup. Aku permisi dulu
Yoona-sshi,” Kata-kata itu yang dikeluarkan olehnya. Dia segera bangkit dan
berjalan menjauhi taman. Aku masih terdiam.
“Huh, padahal aku masih ingin
mendengarnya bernyanyi,” Dengusku kecewa.
Jessica’s POV
Lapar sekali rasanya, aku ingin
cepat-cepat makan. Apakah makanan disini enak? Atau malah sebaliknya? Apakah
mahal? Ah iya, mengingat sekolah ini saja semewah ini, pasti makanannya
mahal-mahal.
Hm tunggu, bukankah itu Sooyoung temen
sekelasku? Waw, apa dia gila huh memesan makanan sebanyak itu? Aku ingin
menghampirinya, sekedar mau berteman dengannya. Aku rasa dia orang yang baik.
“Ya, ketemu kau lagi disini!” tunggu,
sepertinya aku kenal dengan suaranya. Itu kan Lee Donghae. Dia menghampiri
Sooyoung. Aku mendengar pembicaraan mereka. Kenapa mereka bagitu dekat
sampai-sampai sekarang mereka sedang bercanda bersama. Kenapa dadaku tiba-tiba
sesak?
Aku harus pergi, sebelum air mataku
banjir disini.
.
.
.
.
---TBC---
Lanjuuut thor..KYUNA yaa :)
BalasHapus