Sabtu, 04 Februari 2012

FANFIC: Life Story [PROLOG]


FANFIC [PROLOG]
Life Story

CAST  :
  • Im YoonA
  • Lee Donghae
  • Cho Kyuhyun
  • Jung Jessica
  • Kim Kibum
  • Choi Sooyoung
Others Cast  :
  • Cari sendiri ya^^
Sebelum baca ini, baca dulu ya perkenalan tokoh tokohnya disini. 
ini murni pikiran gue! jangan menjiplak, mengcopy dan semacamnya!!
wajib comment setelah membaca! Gomawo^^^

Seoul, 27 Maret 2012

Yoona’s POV

Sorak-sorak ramai penonton memadati studio ini. Puluhan lightstick menyinari gelapnya studio tempat The Fly terjadwalkan menjadi bintang tamu disini. Siapa sangka, group pendatang baru ini sudah bisa memikat banyak pencita music diKorea? Mungkin berkat kerja keras, semangat, dan perjuangan kami lah yang membawa kami sehingga dapat seperti ini.
“kalian siap? Waktu kalian tinggal 15 menit lagi. Oke bersiaplah”
Sang kru sebuah stasiun TV Korea yang memberitahukan kami agar cepat bersiap. Hmmm betapa deg-degannya diriku, siapa sangka mimpi yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya sekarang ada dihadapanku.
“kau siap?”
Aku menoleh kesumber suara disampingku ini. Aku menatapnya, dan menganggukan kepala menandakan aku menjawab pertanyaannya tadi. Dia tersenyum kepadaku, walauku tahu dia sedang tegang juga saat ini tapi dia menyembunyikannya dariku. Huh, aku sudah hafal senyumanmu itu Lee Donghae.
“mimpi kita sudah didepan mata Yoona-ya, apa kau tegang?”
Senyuman yang sama seperti dulu, senyuman itu masih dia berikan kepadaku setelah kejadian waktu itu beberapa bulan lalu.
“he’em. Aku sedikit tegang, tapi tak bisa aku pungkiri aku sangat senang dan sangat menunggu saat seperti ini, oppa”
Aku tersenyum, dia membalas dan kembali menatap lurus kedepan.
Kami berkumpul dulu, berdoa sebelum pentas. Kami ingin menampilkan yang terbaik.

Normal POV

Seoul, 24 Juli 2010

Im Yoona, gasis yang biasa dipanggil Yoong itu bersiap diri untuk pergi bekerja. Dia adalah yeoja berumur 17 tahun yang bekerja disebuah café dipusat kota seoul. Dia bukan orang berada, tetepai bukan orang yang kurang juga. Dia ingin membantu ibunya dan membantu adiknya sekolah. Jadi dia berhenti sekolah dan memutuskan untuk bekerja.
Sebelum dia pergi bekerja tidak lupa untuk mengantar adik kesayangannya itu untuk pergi kesekolah, walaupun dia telat sekarang tapi dia lebih mementingkan adiknya satu-satunya itu, Yurina.
 “Rina-ya, cepatlah nanti kau telat. Ayo!”
Yoona mengulurkan tangannya agar bisa menggandeng adiknya itu, sebelum bekerja dia harus mengantar adiknya ini kesekolah. Mereka biasa pergi dengan berjalan kaki, karena Yoona pikir itu sehat untuknya dan untuk Yurina. Lagipula sekolahnya tak begitu jauh dari rumah mereka.
Setelah mereka berlari akhirnya sampai juga, hm hari ini yoona bangun agak telat jadi mereka harus buru-buru seperti ini.
“ya, kau harus belajar dengan benar, arraso? Kau harus jadi yeoja yang pintar Rina-ya”
“Eonnie, kenapa kau bawel sekali? Kau sudah sering sekali bicara seperti itu, aku sampai hafal kata-katamu tadi” Yurin menunjukan wajah kesalnya. Huh bocah ini…
“Mwo? Kau ini, aku itu serius tahu. Jangan sampai kau berhenti sekolah seperti Eonnie-mu ini. Sudah sana, kau sudah terlambat!” katanya sambil menyamai tinggi adiknya itu, alias dia harus benundukan badan agar tingginya setara dengan Yurina.
“baiklah, kau itu yeoja bawel menyebalkan eonnie” Yurin tertawa, Yoona segera membulatkan mulut dan matanya tak percaya. ‘Dari mana anak ini mendapatkan kata-kata seperti itu huh?-_-‘ pikir Yoona
Sebelum Yoona mengeluarkan kata-kata, dia segera pergi, tidak lupa untuk mencium pipi kiri Yoona dulu. Yoona melambaikan tangannya kearah anak kecil itu yang sudah memasuki kelasnya. Dia jadi kangen masa-masa kecilnya.
“eh tunggu, jam berapa ini? OMO! Aku terlambat! Gawat.”
Dia segera berlari menuju tempat kerja. Dia bekerja dicafe dipusat kota Seoul. Karna ia sudah terlambat ia memutuskan untuk naik taxi agar cepat sampai, Yoona tidak mau nanti gajinya dipotong karna terlambat.
Sampai. Yoona berlari memasuki café ini dan segera ganti baju kerjanya.

---***---

Seorang laki-laki sedang menikmati indahnya pagi dengan tiduran dibangku taman sekolahnya saat ini. Tiduran menikmati udara pagi yang menyejukkan, sambil mendengarkan ipod yang terpasang ditelinganya. Sesekali iya tersenyum-senyum sendiri, mungkin jika anak kecil yang melihatnya akan menyangka dia orang gila.
“ya, Lee Donghae kenapa malah enak-enakan disini? Kau masuk kelasmu sana cepat” seorang namja yang baru datang dan memberitahu adiknya itu untuk masuk kelas, tapi mana mungkin suaranya yang halus seperti itu terdengar oleh Donghae yang sedang mendengarkan musicnya itu.
“Donghae-ya!” kali ini suaranya lebih keras, Donghae yang menyadari ada orang disampingnya segera bangun untuk duduk didekat kakaknya itu, Lee Sungmin.
“ada apa hyung? Mengganggu saja” Donghae melepas headsetnya dan memasang muka datar hm lebih tepatnya muka malas.
“kau ini namja pemalas, hari ini kau masuk sekolah baru tapi kenapa malah diam disini?”
“aku sedang malas” Donghae membalas dengan santainya.
“ya, apa-apaan itu? Jawabanmu seenak jidatmu seperti itu?“
“sudahlah hyung, aku sedang maas, aku butuh waktu sebentar nanti aku akan masuk kelas kok, tenang saja” jawabnya dengan tersenyum, senyum yang memaksakan.
“baiklah. Ingat Donghae-ya, kau harus kejar mimpimu itu. Aku tahu kau pasti bisa” Sebelum pergi dari hadapan Donghae, Sungmin memegang bahu Donghae menyemangatinya.
Donghae hanya membalasnya dengan senyuman, kakaknya sudah tahu sikap adiknya itu. Dia memang malas, tapi dia punya tekat yang kuat untuk menjadi seorang Penyanyi terkenal.

---***---

Ditempat lain, seorang namja tampan memakai seragam sekolah terkenal di Seoul berjalan dengan malas memasuki sekolah barunya itu. Tidak ada niatannya untuk memasuki sekolah itu, dia tidak abis pikir dengan kakak perempuannya yang bisa-bisanya memasukinya kesekolah seperti ini.
“hh, kalo bukan karna noona aku tidak akan pernah mau menginjakan kakiku disini”
Celotehnya sendirian sambil mencari kelasnya dengan tampang dingin dan datar. 

---***---

Jessica tersenyum bangga dengan baju yang sedang dipakainya ini. Banyak pasang mata yang melihatnya dengan terkagum-kagung karena sekarang dia resmi menjadi siswi di sekolah terkenal di Korea Selatan.
Saat tiba didepan gedung sekolahnya, ia tersenyum bangga Karena tinggal beberapa waktu lagi ia bisa menggapai mimpinya yaitu menjadi penyanyi yang sukses”

---***---

“Kibum-ah, apa kau telat sampai diKorea?”
“aku sudah sampai dari kemarin malam, eomma. Aku baik-baik saja” jawab Kibum dengan tersenyum. Dia sangat senang bisa kembali keKorea, negara asalnya.
“jaga dirimu baik-baik Kibum-ah, kalau ada apa-apa hubungi eomma secepatnya, aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padamu”
“tenang eomma, aku janji aku akan baik-baik saja. Eomma jangan terlalu mencemaskanku” Kibum membulatkan tekatnya untuk melanjutkan sekolah diKorea, negara asalnya. Dia diterima disekolah KyuSong High School, sekolah bergengsi Korea karena kemarin saat duduk ditaman dia bernyanyi bersama gitarnya dan tidak sengaja dilirik oleh salah satu guru sekolah itu yang sedang berlibur kesana, jadi dia diterima untuk masuk sekolah bergengsi tersebut.
Setelah berbincang bersama ibunya, Kibum berjalan menuju sekolah barunya. Ia merasa senang, dan tidak sabar ingin segera duduk dibangku sekolah yang mungkin bisa membuat mimpinya terwujud. Tidak lupa dia selalu membawa gitar kesayangannya itu kemanapun dia pergi, digendongnya gitar itu dipunggung Kibum. Berjalan dengan santai dan senyum yang sedari tadi mengembang dibibirnya dengan muka yang cool membuat Kibum tidak terlepas dari banyak pasang mata yang melihatnya.

---***---

“kyaaaa aku telat!”
Sooyoung bangun dari tidurnya langsung berlari menuju kamar mandi karna hari ini adalah hari pertamanya masuk disekolah terkenal Seoul karena kemarin ia baru ikut audisi untuk masuk sekolah terkenal itu.
“aku berangkat!”
Dengan mulut yang dipenuhi roti dan pakaian yang belum rapi dia berlari menuju halte bus untuk berangkat sekolah.
“Choi Sooyoung, kau pasti bisa. Fighting!”
Katanya pada diri sendiri, sembari mengepalkan tangannya. Tanpa sadar dia dilihat aneh oleh orang-orang disampingnya, untung saat itu bus datang dia buru-buru memasuki bus itu, jadi dia bisa menyembunyikan malunya itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar